6 Kuliner Semarang yang Membuat Liburan Makin Berkesan

BAGIKAN DI: Facebooktwitterpinterestlinkedintumblr

Selain mengunjungi berbagai tempat wisata menarik di Semarang, ada kegiatan lain yang juga tak kalah serunya saat kita liburan, apalagi kalau bukan berwisata kuliner. Tentu ada banyak sekali kuliner Semarang yang bisa dieksplorasi, namun kadang waktu yang tersedia tidak cukup untuk menjelajahi semua. Supaya tidak bingung menentukan mana saja tempat makan enak di Semarang yang perlu dikunjungi, daftar kuliner Semarang berikut ini mungkin bisa membantu dalam menentukan pilihan:

1. Nasi Gandul Pak Memet

Bagi penyuka makanan berkuah, sangatlah merugi jika tidak mencicipi Nasi Gandul Pak Memet. Ini adalah salah satu nasi gandul Semarang yang paling banyak penggemarnya. Sekalipun nasi gandul adalah kuliner khas Pati, tapi sepertinya menu ini sangat populer di Semarang. Nasi putih di atas piring beralaskan daun pisang disiram kuah serupa gulai berikut aneka potongan daging atau jeroan sapi. Potongan daging / jeroannya cukup besar, dan pembeli bisa memilih sendiri isian nasi gandul sesuai selera. Lauk pelengkapnya adalah tempe goreng kering dan perkedel kentang. Jika ingin menambahkan cita rasa pedas atau manis, bisa ditambahkan sambal dan kecap manis produksi lokal yang memang sangat cocok dipadukan dengan nasi gandul.

Lokasi: Jl. Dr. Cipto No.12, Semarang, 

Buka: 16.30 – 21. 30

2. Gudeg Koyor Mbak Tum

Tempat ini adalah destinasi wajib bagi para pecinta gudeg, khususnya gudeg koyor (koyor addalah tendon sapi dan teksturnya mirip dengan kikil). Gudeg Semarangan ini tidak semanis gudeg Jogja, dan lauk pendampingnya lebih variatif, tidak sekadar ayam, telur, atau tahu. Ada aneka jerohan atau pun koyor yang dimasak begitu empuk, yang siap dipotong-potong lalu disajikan bersama gudeg. Satu hal yang juga menjadi ciri khas Gudeg Mbak Tum adalah sambal petenya yang ngangeni. Sambal pete ini sangat cocok juga dipadukan dengan nasi koyor atau gudeg koyor, dan lontong opor.

Selain gudeg koyor dan sambal pete, lontong opor adalah menu primadona di warung Gudeg Koyor Mbak Tum ini. Pengin koyor tapi juga penasaran dengan lontong opor? Jangan khawatir, di sini pembeli bebas meracik menu favoritnya sendiri. Lontong opor lengkap dengan suwiran ayam, telur, sambal goreng ati, potongan koyor dan sambal pete pun bisa jadi menu kombo yang dahsyat. Kuliner Semarang yang buka dari petang hingga dini hari ini adalah tempat favorit pemburu kuliner malam di Semarang.

Lokasi: Jl. MT Haryono, Semarang

Buka: 17.00 – 03.00

3. Lumpia Semarang Gang Lombok

Lumpia Gang Lombok adalah salah satu kuliner legendaris Semarang, bahkan konon ini adalah lumpia tertua di Semarang. Isiannya berupa rebung, telur, dan udang. Rasanya sangat gurih dengan sedikit jejak rasa manis. Di sini tersedia lumpia goreng dan lumpia basah. Lumpia gorengnya selalu tersaji hangat karena baru digoreng saat ada pesanan, kulitnya pun terasa garing dan renyah. Lumpia basahnya juga tak kalah nikmat, sangat cocok bagi yang tak suka makanan berminyak. Ukuran Lumpia Gang Lombok relatif lebih besar daripada lumpia lain di Semarang, makan satu atau dua buah lumpia saja rasanya sudah cukup mengenyangkan. Saat menyantapnya jangan lupa untuk menyertakan pelengkapnya: saus cokelat kental, acar mentimun, lokio, dan tentunya cabai rawit hijau.

Lokasi: Gang Lombok No. 11, Semarang. Dekat Klenteng Tay Kak Sie

Buka: 08.00 – 17.00

4. Nasi Ayam Bu Wido

(Foto: seputarsemarang.com)

Jika Solo punya nasi liwet, maka di Semarang ada nasi ayam. Komposisinya kurang lebih sama, Nasi ayam Semarang terdiri dari nasi gurih yang berpadu dengan sayur labu siam, sambal goreng krecek, tahu, telur pindang, suwiran ayam, dan kuah opor. Ada pula lauk tambahan lain, seperti sate kulit, sate usus, atau sate ati ampela, sate telur puyuh, sate uritan, dll. Celupkan sate-satean tersebut ke kuah opor yang agak kental (semacam areh) agar lebih gurih dan nikmat. Menikmati Nasi Ayam Bu Wido pun terasa makin istimewa karena tersaji di dalam pincuk daun pisang.

Lokasi: Jl. Gajah Mada, Gg. Melati Selatan, Brumbungan, Semarang.

Buka: 16.30 – 23.00

5. Bandeng Presto Juwana ELRINA

Selain lumpia, bandeng presto termasuk salah satu oleh-oleh khas Semarang yang paling banyak penggemarnya. Bandeng presto adalah bandeng yang dimasak di dalam panci dengan uap air bertekanan tinggi hingga daging dan duri-duri ikan bisa benar-benar menjadi empuk. Bandeng presto, atau dalam kata lain bandeng duri lunak, ini biasanya tersedia dalam bentuk kemasan siap goreng. Namun di Elrina, sebuah toko oleh-oleh besar yang ada di Semarang, pengunjung juga bisa sekaligus menikmati aneka olahan bandeng presto di restorannya.

Di sini menunya cukup variatif. Selain bandeng presto goreng, ada juga menu nasi goreng bandeng, tongseng bandeng, sate bandeng, otak-otak bandeng, gule bandeng, bandeng tauco, pepes bandeng, dan lain sebagainya. Bandeng Presto Juwana ELRINA ini juga populer dengan sebutan “bandeng presto Elrina” atau “bandeng presto Pandanaran” karena lokasinya ada di Jl. Pandanaran, Semarang.

Lokasi: Jl. Pandanaran No.57, Semarang.

Buka: 06.30 – 22.00

6. Soto Semarang Pak Man

(Foto: seputarsemarang.com)

Soto Semarang Pak Man atau Soto Ayam Semarang Pak Man ini bisa termasuk ikon persotoan dari Semarang. Ini adalah salah satu warung soto khas Semarang yang terkenal dan banyak penggemarnya dari luar kota, Soto Pak Man berkuah bening dan segar, dan menonjolkan cita rasa gurih. Seperti lazimnya soto-soto lain di daerah Jawa Tengah, di sini soto tersaji langsung campur dengan nasinya. Satu mangkuk soto ayam Pak Man berisikan nasi, sohun, suwiran daging ayam, irisan daun bawang dan tomat segar, serta tak lupa taburan bawang putih goreng yang menjadi ciri khas soto khas Semarang. Pilihan lauknya sangat beragam, dari tempe goreng, perkedel, tahu goreng, tahu bakso, sate kerang, sate telur, sate usus ayam, sate daging ayam, dll. Jika makan di sini, satu mangkuk saja mungkinakan terasa kurang karena mangkuk sotonya berukuran kecil dan itu sudah menjadi ciri khasnya.

Lokasi: Jl. Veteran No.26, Randusari, Semarang 

Buka: 07.00 – 17.00

Apakah kamu punya rekomedasi kuliner Semarang yang lain? Silakan tulis di kolom komentar.

Updated: 21 Februari 2024 — 3:34 am

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *