




Ayam bakar atau panggang mungkin bukanlah makanan yang terlampau istimewa karena bisa mudah ditemukan dimana saja, dan bahkan cukup mudah untuk membuatnya sendiri di rumah. Namun di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, kota kecil yang berjarak kurang lebih 20 menit perjalanan dari Solo, ada satu warung sederhana yang khusus menjual menu ayam panggang dengan citarasa yang sangat khas.
Cara mengolahnya cukup unik karena ayam dipanggang di dalam kuali tanah liat. Bumbu yang digunakan pun terbilang istimewa, tak hanya mengandalkan bumbu standar yang lebih banyak menggunakan kecap. Disini ayam diberi bumbu yang menonjolkan citarasa gurih dan pedas, atau sering disebut juga “bumbu rujak”. Karena kekhasannya tersebut, warung makan bernama “Dian Rahma” inipun belakangan menjadi salah satu destinasi kuliner terkenal di Karanganyar.
Warung Makan “Dian Rahma” bertempat di Jalan Karanganyar – Matesih, kurang lebih 500 m dari jembatan Siwaluh ke arah Matesih. Tak sulit menemukannya karena warung ini terletak di pinggir jalan raya yang menjadi akses pulang-pergi masyarakat menuju ke Tawangmangu, salah satu kawasan wisata unggulan di Karanganyar. Sujadi, sang pemilik warung, awalnya mempelajari cara pengolahan ayam panggang tradisional dari kakaknya.

Ayam dipanggang di dalam kuali hingga menimbulkan aroma khas yang menggugah selera (foto: suaramerdeka.com)
Ayam tidak langsung dibakar di atas bara api, melainkan dipanggang di dalam kuali yang terbuat dari tanah liat. Proses memasak ini ternyata bisa menghasilkan aroma ayam panggang yang lebih sedap dan citarasa yang khas. Bahan yang digunakan pun khusus ayam kampung, sehingga bisa dibayangkan betapa gurihnya ayam panggang ini.
Tak perlu khawatir dengan daging ayam kampung yang cenderung keras. Berkat pengolahan yang prima, ayam kampung panggang ala “Dian Rahma” tak hanya sangat gurih, tapi teksturnya juga empuk. Racikan bumbu rujak yang digunakan juga menjadi nilai lebih. Rasa gurih dan pedas membalut daging ayam secara sempurna hingga merasuk ke bagian dalamnya.
Rasa pedasnya tidak berlebihan, tapi bisa memberi sensasi rasa yang berbeda. Bumbunya cukup intens tapi tidak merusak rasa natural dari ayam kampung itu sendiri. Ayam Kampung Panggang “Dian Rahma” ini makin terasa nikmat jika disantap dengan nasi putih hangat, sambal terasi dan lalapan. Ada pula gudangan atau urap daun papaya sebagai pelengkap.
WM Ayam Panggang “Dian Rahma” buka dari pagi hingga sore, kira-kira pukul 09.00 – 17.00. Pelanggannya datang dari dalam maupun luar kota. Tak jarang pelancong dari luar kota membeli ayam panggang bumbu rujak untuk dijadikan oleh-oleh. Jika berkunjung ke Tawangmangu atau Karanganyar tak ada salahnya mencoba membuktikan sendiri kelezatan ayam kampung panggang kuali yang unik ini. Selain dua cabang di Karanganyar, WM “Dian Rahma” juga memiliki satu cabang lain di daerah Teras, Boyolali.
Buka: kira-kira pukul 09.00 – 17.00 WIB
Lokasi:
- Kretek Gantung, Jl. RM Said 01/VI, Geneng. Tegal Gede, Karanganyar – Jawa Tengah. (0271) 5893350
- Jl. Solo – Tawangmangu, Km. 28. Karangpandan, Karanganyar– Jawa Tengah. (0271) 7967679
- Jalan Raya Boyolali – Solo Km. 5, Teras. Boyolali – Jawa Tengah. (0276) 3345950
Juli 2013
bagaimana cara manggangnya, berapa lama ya. apakah kalau di ganti pakai kompor gas bisa tidak ya.