Berburu kuliner lawas atau jadul (jaman dulu) selalu menjadi kegiatan yang menyenangkan, meski untuk itu kadang harus menempuh medan yang kurang bersahabat dan mencari lokasi yang sulit untuk ditemukan. Selain bisa bernostalgia dengan kuliner andalan di masa yang silam, kita juga bisa turut andil untuk melestarikan keberadaannya. Sangat disayangkan jika kuliner-kuliner lawas yang berkualitas mulai berguguran karena tidak terpromosikan dengan baik pada para calon pelanggan baru.
Perburuan kuliner lawas kali ini berlangsung di Salatiga. Kabarnya ada nasi empal legendaris yang menjadi salah satu menu sarapan favorit warga setempat. Nama warungnya Kartoali dan konon sudah ada sejak tahun 1960-an. Yang menakjubkan, warung Kartoali begitu tersohor meski lokasinya tersembunyi dan agak sulit ditemukan, apalagi oleh orang dari luar Salatiga. Ini setidaknya menjadi indikasi bahwa warung Kartoali memang menawarkan menu yang istimewa. Sepertinya takkan ada orang yang rela blusukan di gang-gang kecil kalau tak ada sesuatu yang benar-benar menarik di sana.
Agak sulit menjelaskan rute menuju warung makan Kartoali ini. Lokasinya ada di tengah perkampungan penduduk dengan jalan kecil yang hanya bisa dilewati motor. Jika membawa mobil, pengunjung harus berjalan agak jauh hingga ujung gang kecil dan cukup repot untuk mencari tempat parkir di jalan raya. Solusi paling praktis menuju warung Kartoali memang dengan menggunakan motor atau sepeda karena bisa lebih lincah bermanuver di jalan kecil.
Sesampainya di lokasi jangan harap menemukan warung makan yang mentereng. Warung makan Kartoali hanyalah warung rumahan berukuran kecil dan penampakannya sangat sederhana. Masuk ke dalam warung, pengunjung langsung disambut etalase tempat memajang aneka masakan. Sesuai dengan saran pelanggan setia warung ini, menu wajib coba di sini adalah nasi rames empal. Sepiring nasi putih dilengkapi dengan sayur tahu kacang panjang dan irisan empal goreng. Agar lengkap bolehlah ditambahkan babat / iso (usus sapi) goreng yang juga menjadi favorit pelanggan dan taburan serundeng. Bila ingin sayuran lebih banyak, bisa dikombinasikan pula dengan pecel. Hidangan yang sederhana, tetapi empal gorengnya memang menggoda.
Empal dan iso goreng Kartoali punya ciri khas tersendiri. Empal dan isonya digoreng kering sehingga terasa sangat renyah ketika disantap. Ini menarik, karena empal atau iso yang digoreng kering biasanya teksturnya menjadi keras. Empal goreng Kartoali bisa renyah hingga bagian dalamnya, namun tidak keras. Rasanya pun sangat gurih, cocok dinikmati dengan nasi putih hangat. Dengan tamburan taburan serundeng di atasnya, citarasa Nasi Empal Kartoali makin mengingatkan kita pada nasi krawu khas Gresik. Bagaimana dengan sayur tahu kacang panjang dan pecelnya? Status mereka bisa dibilang sebagai penggembira karena lakon utamanya tetap empal dan babat / iso gorengnya. Bila ingin menu yang lebih ringan, silakan mencoba bubur ketan kinca yang bercitarasa manis-gurih. Yang terakhir ini juga termasuk menu sarapan khas Salatiga.
WM Nasi Rames Empal Kartoali ~ Salatiga
Buka: 07.00 WIB –
Lokasi: Jl. Tanjung, Salatiga. Panduan: dari Jl. Sukowati belok ke arah Jl. Tanjung (jalannya kecil). Ada warung Bakmi Tanjung maju sedikit, depannya ada plang kecil Kartoali. Masuk gangnya sampai ujung.
Nasai Kremes Kesukaan Saya Di Gresik