Tak ada yang lebih membahagiakan dari sepiring nasi empal dan sayur asem yang lezat setelah lelah berbelanja di Malioboro atau Pasar Beringharjo. Menu masakan rumahan ini bisa ditemui di warung Sego Empal Bu Warno yang berlokasi di lantai dua Pasar Beringharjo. Jangan terkecoh dengan menunya yang terkesan sangat biasa. Sesederhana apapun sebuah masakan, bila diolah dengan prima akan menghasilkan satu hidangan istimewa yang tak mudah dilupakan. Begitulah Sego Empal Bu Warno, selalu membuat orang untuk ingin kembali lagi menyantapnya. Setidaknya reputasi Sego Empal Bu Warno juga bisa dilihat dari para penggemarnya, dari pakar kuliner, selebritis, hingga keluarga Keraton Yogyakarta sendiri.
Sego empal, atau nasi empal, ini di Yogyakarta juga sering disebut ratengan. Sebenarnya agak beda dengan konsep empal karena yang digunakan untuk ratengan tidak hanya daging sapi, melainkan juga jeroan seperti babat, iso, dan paru. Pemilihan bahan untuk empal menjadi penting sebab tak semua jenis daging bisa dimasak menjadi empal yang enak. Di warung Bu Warno, yang digunakan adalah daging di pangkal betis (kisi) dan paha (gandik) saja. Daging di kedua bagian tersebut dianggap yang terbaik karena tidak banyak mengandung lemak.
Bahan-bahan tersebut dimasak dengan bumbu bacem yang bercitarasa manis-gurih, khas masakan Jawa. Daging direbus di atas tungku kayu bakar selama kurang lebih 5 jam agar bisa benar-benar empuk. Daging yang telah diberi bumbu tidak bisa langsung digoreng sebab harus didiamkan dulu kira-kira 10-12 jam supaya bumbunya meresap sempurna. Proses pemasakan secara tradisional ini memang membutuhkan waktu yang lama, namun hasilnya bisa sangat memuaskan.
Empal daging yang ukurannya cukup tebal bisa menjadi begitu empuk. Ketika dipotong bisa terlihat bagian dalam daging yang masih lembab (moist), tidak terlalu kering. Saking empuknya, empal daging bisa mudah dikoyak dengan sendok dan garpu. Bisa dibayangkan betapa indahnya ketika daging itu sudah berada di dalam mulut. Lidah bisa turut merasakan serat-serat daging yang lembut. Ketika dilumat, perpaduan bumbu dengan sari dari dagingnya makin terasa memenuhi rongga mulut.
Sego Empal Bu Warno makin terasa nikmat jika disantap dengan sambal korek yang pedasnya lumayan menggigit. Paduan empal dan sambal korek ini saja sudah semego (bisa menghabiskan nasi banyak saat makan). Selain sambal juga disediakan petis untuk cocolan dan lalapan. Petis yang kental dan berwarna kehitaman ini memiliki citarasa manis dan sedikit asin, sehingga bisa memberi tendangan rasa yang lebih kuat pada empal.
Selain empal daging dan baceman/ratengan jeroan, Warung Empal Bu Warno juga menyediakan menu lain seperti abon sapi/ayam, kerupuk kulit atau rambak, keripik paru, keripik ceker, sayur asem, sayur lodeh, kikil, koyor, es asem, dan wedang secang. Meski terkenal dan termasuk kuliner legendaris di Jogja, Warung Empal Bu Warno memang letaknya agak tersembunyi. Warungnya pun tak seberapa luas/ Bagi yang masih asing dengan Pasar Beringharjo ada baiknya bertanya dengan pedagang/warga setempat agar tidak tersesat.
Warung Ratengan / Sego Empal Bu Warno Yogyakarta
Buka: 08.00 – 16.00 WIB
Lokasi: Lantai 2, Los Timur, Pasar Beringharjo – Jogja
Telp: (0274) 552936 / 7133267 / 0818272070