![Bagikan di Facebook Facebook](https://www.kabarkuliner.com/wp-content/plugins/social-media-feather/synved-social/image/social/regular/48x48/facebook.png)
![Bagikan di Twitter twitter](https://www.kabarkuliner.com/wp-content/plugins/social-media-feather/synved-social/image/social/regular/48x48/twitter.png)
![Pin it with Pinterest pinterest](https://www.kabarkuliner.com/wp-content/plugins/social-media-feather/synved-social/image/social/regular/48x48/pinterest.png)
![Share on Linkedin linkedin](https://www.kabarkuliner.com/wp-content/plugins/social-media-feather/synved-social/image/social/regular/48x48/linkedin.png)
![Share on tumblr tumblr](https://www.kabarkuliner.com/wp-content/plugins/social-media-feather/synved-social/image/social/regular/48x48/tumblr.png)
Bagi para penggemar Brongkos, masakan serupa rawon yang berkuah kehitaman dan berbahan kacang tolo, nama Warung Ijo Bu Padmo tentunya sudah tak asing lagi. Warung yang sudah ada sejak kurang lebih 60 tahun yang lalu ini dikenal luas karena masakan Brongkosnya yang istimewa, bahkan sebagian orang menganggap tempat ini menyajikan Brongkos dengan citarasa terbaik.
Warung Ijo berlokasi di sebelah timur Pasar Tempel, sekitar 20 km dari Yogyakarta ke arah Magelang. Dulunya warung ini berada di bawah Jembatan Krasak, Tempel, Sleman. Pelanggannya berasal dari berbagai daerah seperti Yogyakarta, Magelang, Semarang, dan Salatiga. Ini tak lepas dari lokasi warung yang memang berada di jalur penghubung antara DI Yogyakarta dengan beberapa kota di Jawa Tengah.
Banyak yang berpendapat bahwa keistimewaan Brongkos Warung Ijo terletak pada racikan bumbunya yang terasa pas di lidah dan meresap hingga ke dalam potongan-potongan dagingnya. Kuahnya gurih dan tidak terlalu kental, cukup ringan ketika disantap. Dagingnya pun terasa empuk, tak butuh tenaga banyak untuk melumatnya di mulut. Dari segi isian tak jauh beda dengan Brongkos pada umumnya, terdiri dari kacang tolo, potongan daging sapi, koyor (otot sapi), tahu, dan telur. Cabe rawit sengaja dibiarkan utuh agar makanan ini juga bisa disantap mereka yang tak suka pedas.
Tampilan menu ini sebenarnya sangat sederhana. Brongkos hanya disajikan bersama nasi putih dengan kuah yang agak banyak. Kuah Brongkos merupakan elemen penting, karena disinilah kita bisa mencecap citarasanya yang kaya. Jika ingin menikmati Brongkos dengan lebih intens, barangkali anda bisa memesannya terpisah dari nasi putih. Untuk menambah rasa pedas, cabe rawit utuh bisa digerus di dalam piring agar tercampur dengan kuah Brongkos. Jika ingin menambah lauk, disediakan pula aneka gorengan dan jeroan sapi.
Brongkos Warung Ijo Bu Padmo yang legendaris ini sudah beberapa kali masuk dalam acara kuliner televisi. Bukti lain bahwa kelezatannya bukan isapan jempol belaka. Meski warung ini menyediakan aneka menu lain, Brongkos tetap menjadi primadona bagi para pelanggan. Saking fanatiknya, ada saja pelanggan yang hanya mau berkunjung ke warung ini jika ingin menyantap Brongkos. Jika sedang berada di Yogyakarta atau sekitarnya, tak ada salahnya singgah ke Warung Ijo Bu Padmo untuk membuktikan sendiri
Buka: pagi – sore
Lokasi: Sebelah timur Pasar Tempel, sekitar 20 km dari Yogyakarta ke arah Magelang.
Dari arah Yogyakarta, ambil jalan yang mengarah ke Magelang. Setelah melewati Jembatan Krasak, arahkan kendaraan ke sisi kiri menuju Pasar Tempel.
Agustus 2013