Cara Membuat Papeda

BAGIKAN DI: Facebooktwitterpinterestlinkedintumblr
Papeda dan kuah kuning (foto: femina.co.id)

Papeda dan kuah kuning (foto: femina.co.id)

Papeda adalah bubur sagu bertekstur kenyal sekaligus liat/lengket yang merupakan makanan khas dari Indonesia Timur, khususnya Papua dan Maluku. Disana sagu sudah menjadi semacam makanan pokok dan kandungan gizinya konon lebih baik dari nasi. Karena rasanya yang cenderung tawar, papeda biasanya disajikan bersama ikan kuah kuning atau kuah asam pedas yang cukup kaya rasa. Paduan inipun membuat nutrisi dalam hidangan papeda makin lengkap. Bila ingin memasak menu sehat untuk keluarga, papeda bisa menjadi pilihan yang menarik.

Cara membuat papeda tak begitu sulit. Berikut ini adalah resepnya:

Bahan:

  • Tepung sagu 100 gr
  • Air 1000 cc
  • Garam 1/2 sdt
  • Gula 1/2 sdt

Cara membuat:

  1. Cairkan tepung sagu dengan sebagian air, kurang lebih 300 cc. Tambahkan pula garam dan gula.
  2. Rebus sisa air (700 cc) hingga mendidih.
  3. Tuangkan air mendidih ke dalam adonan tepung sagu secara perlahan-lahan sembari diaduk-aduk hingga sagu matang merata.
  4. Tanda sagu sudah matang adalah warnaya menjadi putih bening. Jika matangnya belum merata, adonan sagu bisa dimasak sebentar di atas api kecil sambil terus diaduk.
  5. Begitu matangnya sudah merata, segera angkat sagu dan sajikan hangat. Bila dingin tekstur dan rasanya bisa berubah.
  6. Hidangkan papeda dengan ikan kuah kuning dan tumis sayuran (biasanya kangkung atau bunga pepaya).

Untuk mengambil adonan sagu yang lengket gunakan dua bilah sumpit yang dipegang kedua tangan. Masukkan sumpit dalam adonan lalu putar-putar dengan cepat. Masukkan adonan sagu ke dalam piring yang sudah diisi kuah kuning yang cukup banyak. Menyantapnya pun butuh trik yang unik, yakni dengan menghisap/menyedot papeda dari tepi piring sembari meminum kuahnya. Tapi jika tak biasa, boleh saja menggunakan bantuan sendok.

*Cara membuat ikan kuah kuning pendamping papeda bisa dilihat di tulisan berikut: RESEP IKAN KUAH KUNING

Desember 2013

Updated: 28 Januari 2014 — 2:13 am

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *