Di antara semua jenis kuliner yang ada di Surabaya, rasanya ada yang kurang jika belum mencicipi kelezatan nasi bebek atau bebek gorengnya yang sudah melegenda dan bahkan menjadi ikon tersendiri bagi kuliner Kota Pahlawan ini. Memang bebek goreng adalah makanan nasional yang bisa mudah dijumpai di mana saja, namun bebek goreng Surabaya menawarkan ciri khas tersendiri, dari bumbu rempah yang kaya, taburan kremes atau serundeng, hingga sambalnya. Menurut informasi, menjamurnya kuliner nasi bebek di Surabaya sebenarnya baru dimulai kurang lebih dua puluh tahun yang lalu. Sejak itu nasi bebek menjadi salah satu destinasi wisata kuliner utama di Surabaya, bahkan popularitasnya mengalahkan kuliner tradisional Surabaya lain yang lebih otentik.
Surabaya
Berpacu Dalam Rasa ala Lontong Balap Surabaya
Berburu kuliner khas Surabaya tak akan lengkap rasanya jika belum mencoba lontong balap. Kuliner dengan nama unik ini adalah makanan populer bagi masyarakat Surabaya. Tidak sekedar karena rasanya yang lezat, tapi juga harganya yang merakyat. Sebagai kuliner rakyat, lontong balap pun lebih banyak ditemui di warung-warung kaki lima atau pedagang keliling. Konon nama lontong balap sendiri juga tak lepas dari caranya dijajakan. Dahulu lontong balap banyak dijajakan secara dengan menggunakan pikulan. Karena pikulannya berat, si penjual pun harus berjalan dengan gegas untuk mengurangi tekanan beban di pundaknya. Kebiasaan para penjual yang berjalan cepat itu terlihat seperti orang yang sedang balapan. Ada pula cerita yang menyebutkan mereka berjalan cepat karena harus berebut pelanggan selama perjalanan. Dari sinilah orang mulai menyebut menu yang dijual dengan nama lontong balap.
Uji Nyali di Sega Sambel Mak Yeye Wonokromo – Surabaya

Menu serba penyet yang mengkombinasikan aneka pilihan lauk dengan sambal dan lalap pastinya tidak asing lagi bagi kebanyakan masyarakat Indonesia. Makanan sederhana yang banyak dijajakan di warung kaki lima ini memang menjadi pilihan yang mudah dicari dan murah, Di antara banyak tempat yang menjajakan menu tersebut, Sega Sambel Mak Yeye di Wonokromo, Surabaya, mendapat tempat tersendiri di hati para pecinta makanan pedas.
Mencicipi Keunikan Sate Klopo Ondomohen “Ibu Asih” – Surabaya

Sate Ayam, Sate Sapi, ataupun Sate Kambing pasti sudah biasa bagi anda, tapi pernahkah anda mencoba Sate Klopo atau Sate Kelapa? Kuliner unik ini bisa anda jumpai di Surabaya, tepatnya di Warung Sate Klopo Ondomohen “Ibu Asih” yang berlokasi di ujung Gang Ondomohen Magersari II, Jalan Wali Kota Mustajab. Mendengar nama Sate Klopo, yang langsung terbayang adalah potongan-potongan daging buah kelapa yang dirangkai dengan tusukan sate dan dibakar layaknya sate pada umumnya. Meski namanya Sate Klopo, bahan yang digunakan sebenarnya tidaklah murni dari daging buah kelapa. Sate Klopo memadukan daging sapi/ayam dengan parutan kelapa.
Tahu Tek Pak Jayen – Surabaya

Selain rawon, ada satu lagi kuliner khas Surabaya yang patut anda coba, namanya adalah Tahu Tek. Jika anda sudah pernah meilhat Tahu Campur atau Tahu Kupat khas Jawa Tengah, Tahu Tek ini penampakannya tak jauh beda dengannya. Yang membedakan adalah bumbu siramnya. Jika Tahu Campur menggunakan bumbu siram kacang, Tahu Tek ini menggunakan bumbu petis yang pekat.
Perpaduan Unik dalam Nasi Pecel Rawon Pucang – Surabaya

Pecel dan rawon adalah dua jenis masakan tradisional yang sangat populer di Jawa Timur. Tapi apa jadinya jika dua masakan berbeda tersebut dipadukan dalam satu piring? Jawabannya bisa anda temukan di Warung Pojok Moro Seneng yang terletak di Jl. Pucang Anom, Surabaya. Ini adalah salah satu tempat makan malam favorit warga Surabaya. Disini ditawarkan 3 menu utama: Nasi Rawon, Nasi Pecel, dan tentunya Nasi Pecel Rawon yang unik.
Rawon Setan Mbak Endang Jl. Embong Malang – Surabaya

Berkunjung ke Surabaya rasanya kurang lengkap jika tidak mencicipi Rawon Setan yang namanya kian melegenda itu. Rawon adalah makanan khas Jawa Timur semacam soto tapi berkuah hitam pekat. Warna hitamnya berasal dari bumbu yang bernama kluwak. Rawon biasanya menggunakan bahan daging sapi yang telah dipotong-potong dadu, meski ada juga yang menambahkan campuran jeroan atau kikil sapi. Kadang kita juga bisa mendapati daun so atau daun melinjo dalam masakan rawon.