Pernahkan anda melihat begitu banyak orang mengantri demi sepiring nasi gudeg di tengah dinginnya udara dini hari? Pemandangan semacam ini bisa anda temui di Solo, tepatnya di warung Gudeg Ceker Bu Kasno yang buka tengah malam. Meskipun baru buka jam 12 malam, warung tenda pinggir jalan ini tak pernah sepi pengunjung.
Tak ada meja kursi seperti yang biasa terlihat di sebuah rumah makan. Di warung tenda pinggir jalan ini, pembeli hanya disediakan beberapa bangku panjang dari kayu tanpa meja. Jadi jangan heran kalau bangku panjang itu juga berfungsi sebagai meja untuk menaruh piring dan gelas. Pembeli saling berhimpitan, tapi mungkin suasana ini juga yang bikin ngangeni dari warung Bu Kasno. Yang ingin bersantap lebih nyaman dan leluasa, bisa memilih duduk lesehan di luar warung.
Kadang adegan lucu saat mengantri di warung Gudeg Ceker Bu Kasno. Pelanggan biasanya sudah banyak yang menunggu meski dagangan masih ditata. Saat Bu Kasno datang, jadilah mereka bertepuk tangan dan bersorak kegirangan. Akhirnya perut yang sudah keroncongan akan segera terisi.
Berbeda dengan gudeg Jogja yang sangat dominan rasa manisnya, gudeg di Solo lebih terasa rasa gurihnya, terutama dari lauk pelengkap gudeg. Seperti lazimnya warung gudeg, tempat ini menawarkan aneka lauk pendamping standar seperti opor ayam, ceker ayam, ati ampela, uritan, telur, dan sambal goreng krecek. Namun yang menjadi signature dish warung ini dan paling banyak diburu adalah ceker ayamnya. Ceker disajikan terpisah dari gudeg, dilengkapi siraman areh atau santan kental yang membuatnya makin terasa gurih.
Jangan heran kalau di sini anda melihat orang memesan ceker hingga puluhan potong untuk disantap sendiri. Ceker ayam olahan Bu Kasno memang istimewa. Saking empuknya, tak perlu usaha keras memisahkan daging dari tulang ceker. Cukup dengan mengulum saja, ceker ayam sudah takluk di dalam mulut. Agar bisa benar-benar empuk, ceker ayam direbus dari pagi hingga malam. Proses slow cooking ini tidak hanya membuat ceker empuk, tapi juga bumbunya lebih meresap.
Bila ingin mencoba sensasi bersantap gudeg yang agak beda, pesanlah bubur gudeg. Buburnya yang lembut dan gurih ternyata sangat cocok dipadukan dengan gudeg, kuah opor, dan sambal goreng krecek. Karena cenderung lebih ringan, bubur gudeg ini pun pas untuk santapan tengah malam. Satu porsi nasi/bubur gudeg di sini tak terlalu besar, jadi tak perlu khawatir kekenyangan.
Ada satu syarat yang harus dipenuhi pembeli ketika ingin bersantap gudeg ceker di sini, yakni kesabaran. Ini karena pelanggannya sangat banyak dan sering harus berdesakan di dalam warung tenda yang tak seberapa besar. Suasana di Gudeg Ceker Bu Kasno atau Gudeg Ceker Margoyudan ini bisa lebih ramai lagi di saat bulan Ramadhan, ketika orang beramai-ramai datang untuk makan sahur.
Gudeg Ceker Bu Kasno (Gudeg Ceker Margoyudan)
Lokasi: Jl. Wolter Monginsidi, Solo. (Depan GKI Margoyudan)
Buka: 24.00 – 07.00 WIB