Nasi goreng, makanan sejuta umat di Indonesia ini sepertinya takkan habis dieksplorasi. Ada banyak model nasi goreng, dari gaya Jawa ala Jogja dengan ciri khas bumbu kecapnya, ala Chinese food dengan isian yang lebih variatif, hingga aneka temuan baru yang lebih modern dan inovatif. Selain relatif mudah dibuat, masakan ini juga fleksibel karena cocok dinikmati kapanpun, untuk sarapan, makan siang, maupun makan malam.
Semarang adalah salah satu kota yang warganya sangat gemar menyantap nasi goreng. Ada banyak pilihan tempat makan enak dari kelas kaki lima hingga restoran, namun ada satu jenis nasi goreng yang tak boleh dilewatkan jika berkunjung ke Semarang, yakni Nasi Goreng Babat. Penggunaan jeroan sapi memang menjadi ciri khas dalam nasi goreng Semarang. Salah satu kunci kelezatan Nasi Goreng Babat selain dari segi bumbu adalah kebersihan babatnya. Membersihkan jeroan termasuk gampang-gampang susah, salah satu yang terumit adalah menghilangkan baunya. (Baca: Tips Mengolah Babat Agar Empuk dan Tak Bau). Jika dibersihkan dan direbus dengan baik, bau tidak sedap dari babat bisa benar-benar hilang dan takkan mempengaruhi rasa masakan.
Ada satu tempat terkenal di Semarang yang menjadi favorit penggemar nasi goreng babat, yakni Warung Nasi Goreng Babat Pak Taman. Lokasinya ada di dekat Stadion Diponegoro. Tempatnya tak terlalu besar, tapi cukup mudah dicari. Jika kebanyakan warung nasi goreng buka malam hari, warung Pak Taman ini bisa dijumpai sejak pagi hingga sore hari. Seperti halnya nasi goreng model Jawa lainnya, Nasi Goreng Babat Pak Taman juga menggunakan bumbu standar bawang putih, bawang merah dan kecap manis. Kualitas babat juga menentukan. Pemiliknya mengaku selalu mengutamakan kesegaran jeroan sapi yang akan digunakan. Kalau tidak baru dan segar, aromanya yang kurang sedap dapat mempengaruhi rasa makanan. Agar empuk, perebusan jeroan bisa berlangsung selama 4 jam.
Nasi goreng dimasak satu per satu tiap porsinya agar hasilnya bisa optimal dan prosesnya pun cukup cepat. Penyajiannya khas, menggunakan piring yang dialasi daun pisang. Kelihatannya sepele, namun daun pisang ini bisa menambah aroma sedap masakan ketika bersentuhan dengan panas. Sebagai pendamping ada acar mentimun dan irisan kol segar. Cocok untuk meredam pedas dan mengimbangi nasi goreng babat yang cenderung berlemak. Jika kurang suka babat, warung Pak Taman juga menyediakan pilihan jeroan lain seperti iso, paru, jantung, dan limpa.
Selain nasi goreng, pembeli juga bisa memesan menu lain yang tak kalah istimewa: babat gongso. Dari tampilannya saja Babat Gongso Pak Taman sangat menggugah selera. Warnanya cokelat mengkilat karena proses karamelisasi kecap dan lemak. Rasanya cenderung manis-pedas. Potongan babatnya cukup besar dan empuk. Sepiring babat gongso dan nasi putih yang disajikan terpisah rasanya sudah cukup membuat lidah berdansa. Hidangan istimewa ini akan makin terasa lengkap dengan segelas es kelapa muda yang menyegarkan. Selamat mencoba!
Nasi Goreng & Babat Gongso Pak Taman
Buka: 07.00 – 16.00 WIB
Lokasi: JL. Stadion Selatan, Semarang.,Sisi Selatan Stadion Diponegoro (depan Kantor BPN)
Tgl.25 september 2016
Sy mkan nasi goreng pak taman atas rekomen temen2.kebutulan sy suka sekali sama menu nasgor.waktunya mkan siang sy meluncur ke nasgor pak taman di stadion diponegoro.smpai disitu sy lansung memesan 1 nasgor babat 1 telur dadar minumnya es teh tawar.tak lama kemudian pesanan datang dan sy sikat habis smua.ketika sy akan membayar sy terkejut total yang harus sy bayar adalah Rp 36.500 wow????untuk rasa biasa saja tapi harganya yang luar biasa.
Sama sy juga kaget…sy yg tgl di jakarta aja baru ketemu makanan trotoar yg hrnya luar biasa padahal rasanya biasa aja….
Apa g salah tuh hrgnya …makanan trotoar harga hotel?
Tempatnya dekat kantor BKD jateng yang jalanya sempit sering macet dan kesulitan cari parkir di jam sibuk ditambah PKL macam ni yang nyerobot trotoar stadion,