Cumi termasuk salah satu jenis seafood yang paling digemari di Indonesia. Menu makanan berbahan cumi pun sangat mudah ditemui, dari yang di warung kaki lima hingga kelas resto mewah. Sebut saja di antaranya nasi goreng, cumi gulai padang, cumi asam manis, cumi goreng mentega, dan lain-lain. Pengolahannya beragam dan umumnya cumi dimasak sebagai menu utama pendamping nasi. Khusus di Pontianak, Kalimantan Barat, ada kuliner unik bernama Sotong Pangkong. Ini adalah seafood yang terbilang unik dan berbeda cara mengolahnya. Untuk menikmatinya juga tidak perlu dengan nasi, cukup disantap begitu saja layaknya kudapan atau camilan. Sotong Pangkong biasanya dijual di warung-warung kaki lima dan menjadi sajian khas di bulan Ramadhan.
Sotong sendiri sebenarnya agak berbeda dari cumi, meski secara sekilas mereka nampak serupa. Tubuh sotong cenderung pipih, sementara cumi tubuhnya lebih berbentuk silinder. Cangkang atau tulang di dalam sotong juga lebih keras dan berbentuk pipih, sedangkan cangkang dalam cumi relatif lebih lunak dan berbentuk tangkai. Untuk Sotong Pangkong, yang digunakan adalah sotong yang sudah dikeringkan, bukan sotong segar. Proses pembuatan Sotong Pangkong sangat sederhana. Sotong kering dipanggang sebentar di atas arang, kemudian dipangkong (dipukul-pukul) menggunakan palu hingga pipih dan serat-serat dagingnya terpisah. Tujuannya agar sotong kering panggang tersebut lebih mudah dimakan dan rasa gurihnya lebih keluar.
Sotong Pangkong cukup disajikan dengan sambal kacang dan kuah asam pedas yang terbuat dari racikan cuka dan cabai. Bagi yang belum terbiasa mengonsumsinya mungkin agak kesulitan waktu mengunyah, karena bagaimanapun sotong kering teksturnya akan lebih keras dan liat. Pemukulan hanya berfungsi untuk memecah serat daging menjadi lebih kecil. Tapi barangkali di situlah letak sensasi menyantap Sotong Pangkong ini. Agar lebih nikmat, sobek daging sotong dalam ukuran kecil, lalu cocol ke dalam sambal/saus yang dinginkan. Hisap terlebih dulu saus yang menempel pada daging sotong. Cermati dulu rasanya ketika berpadu dengan gurihnya sotong, kemudian santap.
Ada pula yang lebih suka merendam sotong ke dalam kuah terlebih dulu agar bumbunya meresap dan teksturnya lebih lembut. Setelah direndam dalam kuah beberapa menit (5 – 10 menit) barulah Sotong Pangkong disantap. Namun dengan cara ini citarasa asli sotong kering panggang otomatis akan hilang. Atau cobalah cara lainnya dengan menghirup kuah/saus secara terpisah. Santap dulu sotongnya, lantas hirup kuahnya. Mirip cara makan pempek ala Palembang. Dengan begini lidah bisa benar-benar mencecap citarasa asli Sotong Pangkong.