Ramen adalah salah satu kuliner asing yang popularitasnya kian menanjak di Indonesia. Tak seperti kuliner asing lain yang lebih banyak dijual di restoran-restoran mewah, ramen kini justru makin membumi. Makin banyak warung ramen di daerah yang menyajikan menu dengan harga pelajar atau mahasiswa. Memang pangsa pasar terbesar untuk ramen adalah anak-anak muda yang lidahnya relatif lebih gampang menerima citarasa baru.
Namun pernahkah anda berkunjung ke restoran/warung ramen dan bingung menentukan menu pilihan? Biasanya ada beberapa macam ramen yang ditawarkan dan mereka dibedakan berdasarkan jenis kuah yang dipakai. Buat yang sudah terbiasa menyantap makanan Jepang ini, tentu memilih jenis ramen yang sesuai selera pribadi bukanlah perkara sulit. Akan tetapi bagi mereka yang baru ingin mencoba, salah memilih jenis ramen bisa menimbulkan rasa kapok. Berikut ini adalah sedikit panduan mengenai beberapa jenis kuah ramen, sehingga anda bisa mendapat sedikit bekal pengetahuan sebelum mengeksplorasi lebih jauh mie khas Jepang ini.
1. Kuah Ramen Shio
Ini adalah kuah ramen yang otentik dan tertua dibanding yang lain, dengan ciri khas rasa asin. Bumbu tertua yang digunakan dalam kuah ramen adalah garam laut, varian ini mendekati gaya aslinya di China. Kuahnya lebih jernih dan biasa dipadukan dengan daging ayam, daun bawang, dan rumput laut kering.
2. Kuah Ramen Miso
Miso terbuat dari fermentasi rebusan kedelai, beras, atau campuran keduanya yang ditambah sedikit garam. Selain itu digunakan juga jamur Aspergillus Oryzae (kōji-kin) untuk membantu proses fermentasi. Versi Indonesia dari miso adalah tauco. Jadi bisa dibayangkan kira-kira rasa kuah miso ini seperti apa. Kuah miso berwarna kecokelatan dengan karakter rasa yang lebih kompleks, cenderung asing dan sedikit manis. Kuah miso ini kerap dipadukan dengan kuah kaldu atau rempah-rempah lain, sehingga variannya pun bisa beragam. Dari segi popularitas, konon kuah miso ini adalah yang paling digemari di Jepang.
3. Kuah Ramen Curry
Kuah ramen curry, atau kari, mempunyai ciri khas lebih kental dibanding kuah jenis lain dan rasanya lebih kaya. Warnanya yang agak keruh menandakan penggunaan bumbu rempah kari yang cukup intens. Dari segi rasa sepertinya kuah ramen curry ini lebih mudah masuk ke lidah orang Indonesia yang suka masakan berbumbu.
4. Kuah Ramen Shoyu
Kuah ramen ini basisnya adalah shoyu atau kecap asin Jepang. Kuahnya jernih dan berwarna cokelat, terlihat segar dan ringan disantap. Biasa dipadukan dengan kaldu daging atau sayuran, sehingga rasanya lebih lezat. Ramen Shoyu sangat populer di Tokyo.
5. Kuah Ramen Tonkotsu
Konon tonkotsu adalah jenis ramen yang paling dikenal di seluruh dunia. Tonkotsu sendiri berarti tulang babi. Basis kuah ramen ini adalah kaldu dari tulang babi. Kaldu yang kental dan berwarna putih berasal dari proses perebusan tulang dan lemak dengan panas tinggi dan dalam waktu lama. Ramen tonkotsu ini tentu bukan pilihan untuk konsumen muslim. Tapi itu bukan masalah karena banyak varian ramen halal yang tak kalah nikmatnya.
Wah ini dia makan kesukaan ku… untung tetangga resto ramen jadi bisa langsung meluncur abis baca artikel ini (mangkok ramen cimahi)