Jika Jogja punya gudeg, maka Solo punya nasi liwet sebagai makanan khasnya. Di Solo anda bisa dengan mudah menemukan penjual nasi liwet ini, terutama di saat pagi dan malam hari. Ada yang dijajakan keliling dengan gendongan, banyak pula yang di warung-warung tenda kaki lima. Salah satu tempat yang populer adalah Warung Nasi Liwet Wongso Lemu di Keprabon, Solo. Di jalan searah yang tak terlalu besar ini bisa ditemui deretan penjual nasi liwet khas Solo. Mulai sore hingga malam hari biasanya mulai banyak ditemui kendaraan pelanggan yang parkir di pinggir jalan.
Nasi Liwet Wongso Lemu disajikan di atas pincuk daun pisang, yang membuatnya makin terasa sedap saat disantap. Satu porsi nasi liwet terdiri dari nasi gurih (sudah dimasak dengan santan), suwiran daging ayam kampung, telur pindang, dan siraman sayur labu siam yang sedikit pedas. Biasanya di atas racikan nasi liwet juga disiramkan areh (kepala santan yang kental) yang akan menambah rasa gurih pada masakan. Anda bisa menentukan sendiri lauk untuk nasi liwet, selain racikan standar tersebut biasanya ada juga hati dan ampela ayam dan opor ayam kampung.
Dalam balutan kebaya, ibu penjual terlihat sigap melayani pesanan pembeli dengan sesekali menanyakan lauk tambahan yang diinginkan. Untuk menampung para pengunjung, disediakan beberapa bangku panjang dari kayu dan tikar untuk duduk lesehan. Di Warung Nasi Liwet Wongso Lemu ini nuansa Jawa makin kental dengan kehadiran musisi tradisional yang melantunkan tembang-tambang Jawa dalam iringan siter. Agaknya warung ini memang cocok bagi mereka yang ingin mengenal atau bernostalgia dengan kehidupan di kota Solo, baik dari kuliner hingga kesenian tradisinya. Nasi Liwet Wongso Lemu buka hingga dini hari, sehingga anda tak perlu khawatir jika mencari makan malam terlalu larut.
Jam buka: 17.00 – 01.00 WIB. Buka dari sore hingga dini hari.
Lokasi: Jl. Teuku Umar, Keprabon, Solo Kota.
Maret 2013
*Sumber Gambar: panduanwisata.com