




Penjual nasi ulam ini agaknya makin sulit ditemui di Jakarta. Tapi ada satu yang masih bertahan dan cukup kondang: Warung Nasi Ulam Bu Yoyo di Karet Pedurenan, Jakarta Selatan. Ada dua versi nasi ulam, yakni kering dan basah / berkuah. Nasi ulam Bu Yoyo termasuk jenis nasi ulam yang kering. Sementara nasi ulam berkuah biasanya ditemui di darah Jakarta Utara dan Pusat.
Nasi ulam adalah satu bentuk hidangan khas Betawi yang memadukan nasi putih dengan berbagai macam lauk yang membuatnya jadi sangat kaya akan rasa. Lauk yang biasa digunakan sebagai pelengkap nasi ulam Ibu Yoyo antara lain adalah serundeng, bihun goreng, semur jengkol/ tahu / telur / kentang, cumi asin, empal ikat, krengsengan kambing, dendeng, ikan goreng, dan lain-lain. Sambal, taburan kacang hijau dan daun kemangi di atasnya membuat nasi ulam jadi makin terasa istimewa dan unik.
Sebelum menyantap nasi ulam, anda bisa lebih dulu mencampur/mengaduk nasi dengan berbagai bahan pelengkapnya, seperti serundeng, kuah semur, kacang hijau, dll. Ini agar semua komponen rasa dalam nasi ulam bisa menyatu dengan indahnya ketika masuk mulut.
Taburan kacang hijau merupakan salah satu ciri khas nasi ulam, namun sayangnya tak semua orang menyukainya. Kacang hijaunya hanya direndam air matang sehari semalam hingga jadi empuk dan kulit arinya sedikit pecah. Barangkali orang tak terbiasa dengan paduan rasa dari kacang hijau ini, terkesan aneh jika dicampur nasi.
Lokasi: Karet Pedurenan Gang Dogol No.31, Kuningan Setia Budi
Februari 2013
*Sumber gambar: beha38b.multiply.com