Rolade Daun Singkong: Ikon Kuliner Salatiga yang Unik dan Kreatif

BAGIKAN DI: Facebooktwitterpinterestlinkedintumblr
Rolade daun singkong yang siap digoreng.

Rolade yang kita kenal biasanya terbuat dari daging sapi atau ayam, namun di Salatiga ada satu yang unik karena menggunakan bahan utama daun singkong. Apabila dibandingkan dengan kuliner Salatiga terkenal lainnya, rolade daun singkong memang memiliki tempat tersendiri di hati dan lidah orang Salatiga. Bukan hal yang aneh jika jajanan rakyat nan murah meriah ini dapat dengan mudah dijumpai di sejumlah pedagang gorengan pinggir jalan, pedagang jajanan keliling, maupun di toko-toko roti atau kue.

Macam-Macam Rolade Daun Singkong

Ada beberapa cara membuat gorengan unik ini, baik yang versi gulung maupun kepal. Masing-masing mempunyai keunggulan tersendiri.

Rolade Daun Singkong Gulung

Versi gulung ini terkesan premium, karena tampilannya lebih cantik dan bisa tahan lebih lama di kulkas. Ada juga yang menyebutnya rolade tahu daun singkong, karena memang menggunakan campuran tahu di dalamnya. Beberapa tempat di Salatiga sekarang menjual kuliner khas Salatiga ini sebagai oleh-oleh, biasanya tersedia dalam kondisi gulungan utuh dan beku (frozen).

Cara membuat versi gulung tidak terlalu sulit. Rebus daun singkong terlebih dulu hingga empuk, kemudian gulung bersama tahu putih yang telah lumat dan beri bumbu, antara lain bawang putih, garam, dan merica. Versi ini sesuai dengan namanya yang berasal dari kata roll atau gulung, dan biasanya tersedia di toko atau warung dalam bungkus plastik atau daun pisang, seperti lontong. Setelah itu, kukus rolade terlebih dulu untuk mematangkan tahu dan bumbu-bumbu di dalamnya.

Cara penyajiannya sama dengan pada umumnya gorengan-gorengan lain. Potong-potong rolade yang masih utuh (berbentuk gelondongan) dengan ketebalan sesuai selera, celupkan ke dalam adonan tepung berbumbu bawang putih dan garam, lalu goreng hingga kekuningan.

Rolade Daun Singkong Kepal

Versi kepal ini adalah yang paling banyak tersedia di pedagang-pedagang gorengan pinggir jalan. Tampilan dan cara membuatnya lebih sederhana dari versi gulung, tapi mempunyai penggemar fanatik sendiri. Versi kepal ini banyak yang murni menggunakan daun singkong saja, tapi ada juga yang mencampurkan tahu ke dalamnya.

Resep rolade daun singkong kepal ini pada dasarnya sama dengan versi gulung, tapi cara pembuatannya lebih mudah. Daun singkong rebus tidak perlu digulung mirip sushi dengan lapisan tahu di dalamnya. Untuk membuat versi kepal, cukup mencampur cacahan kasar (atau bisa juga utuh) daun singkong rebus dan tahu putih yang sudah lumat berikut bumbu-bumbunya. Setelah itu, bentuk menjadi kepalan atau bulatan-bulatan. Ada yang menambahkan telur sebagai perekat.

Untuk penyajiannya, celupkan bulatan-bulatan daun singkong ke dalam adonan tepung yang sudah berbumbu, lalu goreng hingga matang. Bahan dan bumbu rolade sangat sederhana, tapi rasanya juara dan bikin nagih.

Ikon Kuliner Salatiga

Rolade daun singkong adalah salah satu ikon wisata kuliner Salatiga. Penganan ini sudah seperti makanan pokok bagi warga Salatiga. Mereka biasa menyantapnya di kala pagi, siang, maupun malam. Selain daun singkong, kuliner khas Salatiga ini juga bisa menggunakan sayuran lain, seperti bayam dan selada air (warga setempat menyebutnya jembak).

Jembak biasanya tumbuh di daerah aliran sungai yang airnya bersih. Tekstur seratnya sedikit liat, tapi rasanya bisa lebih gurih dari daun singkong. Varian rolade jembak ini identik dengan daerah sumber mata air Senjoyo, salah satu tempat wisata Salatiga yang tampak lebih cantik setelah revitalisasi. Tak ada yang bisa mengalahkan nikmatnya rolade jembak hangat selepas puas bermain air di Senjoyo.

Rolade versi apa yang paling kamu sukai? Adakah kuliner Salatiga yang benar-benar membuatmu jatuh cinta dan sangat ingin mencobanya lagi? Yuk, bagikan pengalaman kulinermu di Salatiga melalui kolom komentar di bawah.

Updated: 24 Januari 2024 — 9:53 am

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *