Bagi penggemar brongkos ada satu lagi referensi tempat makan di Yogyakarta yang menu brongkosnya cukup terkenal, yaitu Brongkos Koyor Kotik (dari kata Koh Tik) yang berlokasi tak jauh dari Jalan Malioboro. Brongkos memiliki kuah hitam pekat yang gurih. Meski sama-sama menggunakan kluwak, penghasil warna hitam dalam masakan, kuah brongkos terasa lebih mlekoh dibandingkan rawon. Ini karena brongkos dimasak dengan santan.
Untuk isinya tentu saja ada kacang tolo, komponen utama dalam masakan brongkos. Selain itu ada juga tahu dan daging/koyor sapi. Beberapa jenis brongkos juga menambahkan telur rebus sebagai isiannya. Telur ini teksturnya makin padat karena dimasak lama dalam kuah brongkos. Potongan-potongan koyor yang berukuran cukup besar menjadi salah satu daya tarik Brongkos Kotik. Koyor adalah bagian otot sapi yang ukurannya besar dan mempunyai tekstur kenyal. Koyor dimasak sedemikian rupa hingga tidak terasa alot ketika disantap.
Selain itu, Brongkos Kotik juga mempertahankan penggunaan bahan kulit melinjo. Meski memberi tekstur dan citarasa yang khas, beberapa penjual brongkos memilih menghilangkan kulit melinjo dari masakan mereka. Ini tak lain karena permintaan pelanggan yang menganggap kulit melinjo bisa menyebabkan sakit asam urat.
Berbeda dengan tempat lain yang umumnya buka pagi atau siang hari, Brongkos Koyor Kotik buka pada malam hari. Bila sudah bosan dengan menu standar Yogyakarta seperti gudeg, tentunya brongkos istimewa ini bisa menjadi alternatif menarik untuk bersantap malam.
Buka: 18.00 – 22.00 WIB
Lokasi: Jl. Pajeksan GT I/670, Yogyakarta. Kurang lebih 300 m dari Malioboro)
Oktober 2013