Sate Domba Afrika H. Ismail Coulibaly, Tanah Abang – Jakarta

BAGIKAN DI: Facebooktwitterpinterestlinkedintumblr

Sate Domba Afrika H. Ismail Coulibaly, Tanah Abang – Jakarta

Sate Domba Afrika mungkin sudah tak asing lagi bagi sebagian orang, terutama yang tinggal di Jakarta. Berkat keunikannya, Sate Domba Afrika ini sudah berhasil menyita perhatian publik sedari awal kemunculannya. Daging kambing tidak ditusuk dengan batang lidi/bambu layaknya sate pada umumnya, melainkan hanya dipotong kecil-kecil dan dipanggang dengan bumbu minimalis. Sate Domba Afrika ini lantas disajikan dengan pisang goreng/bakar sebagai penganti nasi. Selama ini daging kambing identik dengan olahan sate, gule, tongseng, sup, dan tengkleng, namun kini anda bisa memiliki alternatif lain olahan kambing yang dipercaya lebih sehat dan tak kalah nikmat. 

Jika ingin mencoba sate unik ini ada satu tempat yang cukup terkenal di Jakarta, yakni Kedai Sate Domba Afrika H. Ismail Coulibaly di daerah Tanah Abang. Letak kedainya agak menyempil di samping Museum Batik, Jl. KS Tubun. Haji Ismail yang berasal dari Mali ini menerapkan cara mengolah daging kambing ala Afrika di kedai satenya, dan ternyata masakan ini juga cocok dengan lidah orang Indonesia. Untuk bahan bakunya, Haji Ismail mengaku menggunakan domba pilihan yang berasal dari Cipanas.

Membakar Sate Afrika (sumber: kompas.com)

Walaupun bumbunya terlihat minimalis, proses pengolahan Sate Afrika ini ternyata cukup panjang. Daging domba dipotong-potong menjadi beberapa bagian kemudian dibakar. Uniknya, daging domba tak boleh bersentuhan langsung dengan api. Ketika membakar beberapa kali air disemprotkan ke api agar tidak langsung menyentuh daging. Setelah 70% matang, potongan daging dimasukkan ke dalam sebuah panci besar untuk kemudian diungkep lagi di atas api. Setelah kira-kira 20 menit, cairan lemak dalam panci dibuang. Daging domba lantas dipotong-potong lagi ke dalam ukuran yang lebih kecil, dan kembali dibakar hingga matang sempurna dan tak ada lemak yang tersisa.

Sebelum disajikan daging domba yang telah matang dimasukkan ke dalam panci kecil yang sudah berisi bumbu-bumbu. Atraksi pun dimulai. Panci digoncang-goncangkan, layaknya bartender di sebuah bar, agar bumbu tercampur dengan sempurna. Tahap selanjutnya adalah penyajian. Daging domba disajikan dengan taburan irisan bawang Bombay yang cukup banyak dan saus mustard yang berwarna kekuningan. Sebagai pendamping disediakan pisang tanduk mengkal (tidak terlalu masak hingga teksturnya lebih padat) yang telah dipotong-potong kecil dan digoreng dengan mentega.

Awalnya mungkin agak canggung menyantap Sate Domba Afrika ini dengan pisang. Namun begitu lidah mulai menyesuaikan diri, rasa canggung akan perlahan pudar berganti rasa asyik menikmati perpaduan unik antara daging domba yang empuk, pisang, irisan bawang Bombay, dan saus mustard.

Jam Buka: 10.00 – 17.00
Lokasi: Jl. KS Tubun No.6, Tanah Abang – Jakarta

 

Mei 2013

*Sumber foto: detik.com & kompas.com

 

Updated: 17 Mei 2013 — 4:52 pm

2 Comments

Add a Comment
  1. Mau nanya sate domba enakan mana sama tpt lainnya ?
    Sate domba di jl ks tubun, bisa pesan ga utk bawa pulang ?
    Selain sate domba, ada menu apalagi ?

  2. Saya kesana rombongan berbagai 7 orang, daging domba disajikan dalam 2 piring. Karena merasa kurang kami pesan lagi 7 porsi. Habis sekitar 980rb. Kesimpulannya : rasanya enak, tapi porsinya sedikit. Dengan harga yg sama Msh lbh kenyang makan steak

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *