Segarnya Dawet Telasih Pasar Gede – Solo

BAGIKAN DI: Facebooktwitterpinterestlinkedintumblr
Dawet Telasih Pasar Gede Solo (foto: timlo.net)

Dawet Telasih Pasar Gede Solo (foto: timlo.net)

Berburu kuliner di Kota Solo ternyata tak cukup hanya dengan menyambangi restoran-restoran ataupun warung kaki lima yang ada di pinggiran jalan. Dengan blusukan di pasar-pasar tradisional, kita justru akan bisa menjumpai aneka makanan khas Solo yang unik dan mulai langka keberadaannya. Salah satu tempat terbaik untuk melakukannya adalah di Pasar Gede. Selain statusnya sebagai warisan budaya Kota Solo, tempat ini juga merupakan pasar tradisional terbesar dan terlengkap yang masih aktif sejak berdirinya di tahun 1930 hingga sekarang.

Pasar Gede tak hanya menyediakan kebutuhan pokok sehari-hari masyarakat. Di beberapa sudut pasar anda akan bisa menemukan beberapa kuliner tradisional khas Solo. Salah satunya yang terkenal dan menjadi ikon Pasar Gede adalah Dawet Telasih atau Dawet Selasih. Dinamakan demikian karena dawet ini menggunakan campuran biji selasih sebagai ciri khas utamanya. Selain biji selasih, Dawet Telasih juga berisikan bubur sumsum, cendol hijau, ketan hitam, tape ketan, dan potongan nangka. Barangkali ini adalah jenis dawet dengan isian terlengkap yang pernah ada.

Bubur sumsum yang lembut dan gurih terbuat dari tepung beras. Cendolnya terbuat dari tepung beras dan warna hijaunya pun alami, berasal dari daun suji. Tape ketan memberi rasa asam-manis yang segar. Potongan-potongan kecil nangka akan kian mempercantik rasa dan aroma Dawet Telasih. Bahan yang bermacam-macam rasa dan teksturnya itu dibalut oleh santan putih dan gula cair. Semua komponen mewujud dalam sebuah hidangan unik yang berpenampilan menarik dan bercitarasa istimewa. Tidak monoton seperti dawet pada umumnya. Tidak terasa enek karena yang digunakan adalah gula asli. Bahan-bahannya dijamin segar karena dibuat tanpa menggunakan bahan pengawet ataupun zat aditif lainnya.

Di Pasar Gede ada banyak penjual Dawet Telasih dan anda tinggal memilih mana yang disuka. Beberapa yang kondang adalah Dawet Telasih Bu Dermi, Bu Sipon, Bu Watik, dan Bu Siswo. Masing-masing punya ciri khas tersendiri, tapi bahan yang digunakan pada dasarnya sama. Dawet Telasih Bu Dermi, misalnya, disukai karena dianggap bisa tahan lebih lama dibanding dawet lain. Ketiadaan bahan pengawet memang membuat Dawet Telasih cepat basi. Jika ingin membungkusnya, dawet sebaiknya tak dibiarkan terlalu lama dan segera disantap.

Orang Solo biasa bersantap Dawet Telasih ini di pagi atau siang hari. Kalau beruntung, mungkin anda masih bisa menjumpainya ketika hari menjelang sore. Ketika matahari terik, Es Dawet Telasih akan menjadi pilihan yang tak mungkin bisa ditolak. Harganya terbilang murah, Cukup dengan Rp4.000,-  − Rp6.000,- (harga September 2013) anda bisa menikmati seporsi jajanan rakyat khas Solo ini, Santapan unik yang nikmat, murah meriah dan aman untuk kesehatan. Rasanya sulit untuk mencari tandingannya.

Buka: Pagi – Sore

Lokasi: Pasar Gede Solo

Oktober 2013

 

Updated: 2 Oktober 2013 — 10:10 pm

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *