Ada satu jenis minuman yang menjadi sangat populer di Salatiga dalam beberapa tahun terakhir ini, yakni susu sapi segar. Dulu sangat jarang yang menjajakan minuman yang lekat dengan jargon “empat sehat lima sempurna” ini, namun sedari enam atau tujuh tahun lalu susu sapi segar menjadi semacam jajanan khas di pagi hari. Cukup bermodalkan gerobak dan beberapa kursi plastik, kedai susu kaki lima yang tersebar di penjuru kota Salatiga tak pernah sepi pengunjung. Dalam perkembangannya, susu yang awalnya umum dijual di pagi hari pun semakin banyak ditemui pada malam hari. Kota Salatiga memang tidak seterkenal tetangganya, Boyolali, sebagai produsen susu sapi, akan tetapi geliat kuliner di Salatiga yang mengandalkan produk ini jauh lebih terasa.
Kini, susu segar tak hanya bisa dinikmati di kedai-kedai susu kaki lima. Di Salatiga juga bermunculan warung atau kafe sederhana yang menjadikan susu segar sebagai menu andalannya. Salah satu yang cukup terkenal adalah Stasiun Susu. Kalau stasiun adalah tempat pemberhentian kereta, Stasiun Susu yang satu ini ibarat tempat pemberhentian favorit para penikmat susu. Lokasinya di daerah Grogol, sekitar 5 – 10 menit dari pusat kota. Letaknya yang agak jauh dari pusat keramaian tak membuat tempat ini sepi pengunjung. Jangan heran jika melihat banyak bule jadi pelanggan Stasiun Susu, karena tak jauh dari situ memang terdapat sekolah internasional.
Ada banyak kelebihan Stasiun Susu dibanding kedai susu lain yang ada di Salatiga. Yang paling utama adalah menu susunya yang sangat variatif dan inovatif dari segi rasa. Di daftar menunya ada puluhan jenis milkshake atau susu blended yang mengombinasikan susu sapi segar dengan aneka rasa buah, cokelat dan karamel. Penyajiannya juga cukup menarik, mengesankan bahwa ini lebih dari sekedar susu yang biasa dinikmati di warung kaki lima. Soal kualitas rasa, aneka racikan susu di tempat ini boleh mendapat pujian. Barangkali memang salah satu yang terbaik di Salatiga. Terlihat bahwa tiap menu diracik dengan kesungguhan demi menyajikan yang terbaik bagi pelanggan. Kualitas bahan-bahannya, dari susu hingga aneka pelengkapnya, sangat diperhatikan.
Menurut sang pemilik, Dicky Iriawan, yang digunakan harus susu sapi segar dengan TS (Total Solid) tinggi. TS menunjukkan index kandungan susu. Pelengkap atau campurannya pun tidak sekedar menggunakan sirup biasa. Untuk rasa tertentu seperti strawberry dan banana digunakan buah segar, sementara yang lainnya menggunakan pasta buah. Meskipun sudah di-blended dengan bahan lain, jejak rasa gurih alami dari susu sapinya masih terasa. Pun rasa manisnya seimbang, tak berlebihan, sehingga tidak membuat enek.
Yang juga menarik adalah menu makanannya, tersedia menu berat dan ringan. Lekker, roti bakar, pisang owel, sosis roll hingga omelet rasanya cukup pas untuk teman minum susu. Jika ingin menu yang lebih mengenyangkan, ada nasi goreng, sup, chicken sandwich, hingga nasi bakar yang merupakan salah satu unggulan di tempat ini. Tidak salah memang, harum nasi bakarnya sangat menggugah dan rasanya enak. Jika disantap dengan sambal dan kerupuk udang rasanya tentu akan lebih istimewa.
Dengan kualitas dan variasi sajian semacam itu, Stasiun Susu sesungguhnya sangat menarik untuk dijadikan tempat kumpul bareng keluarga atau teman. Sayangnya tempatnya masih terbatas. Apabila dirancang dengan konsep outdoor dengan ruang yang lapang dan sirkulasi udara yang bagus, sepertinya Stasiun Susu akan menjadi tempat nongkrong yang lebih mengasyikkan. Pengunjung bisa menikmati susu sembari merasakan sejuknya udara Salatiga.
Stasiun Susu Salatiga
Buka: 10.00 – 22.00 WIB
Lokasi: Jl. Yudistira No. 3 Grogol, Salatiga. Hanya beberapa meter dari lampu merah atau perempatan Grogol.