




Selain sambal tumpang, menu sarapan paling favorit di Salatiga tak lain adalah soto. Memang tak ada yang lebih nikmat dari menyantap soto berkuah panas di tengah pagi yang dingin. Ada banyak sekali warung soto di kota berhawa sejuk ini yang bisa dicoba, bahkan beberapa soto gerobak dorong pun tak kalah ramainya dengan warung soto yang sudah mapan. Jenis sotonya pun bermacam-macam, dari yang berkuah kaldu bening atau kerap juga disebut soto ndeso (ini kebanyakan dijual keliling dengan gerobak atau sepeda motor), soto ala Kudus atau Semarang, hingga soto santan khas Soto Esto yang sudah melegenda itu. Nama-nama lawas seperti Soto Esto, Soto Kesambi, Soto Parmoso, Soto Goto, atau Soto Pak Bas tentu sudah tidak asing lagi bagi penggemar soto di Salatiga. Meski begitu, ada pula para pendatang baru atau relatif baru yang layak diperhitungkan dalam konstelasi persotoan di Salatiga, salah satunya adalah Soto Pak Kempung.

(Sumber gambar: IG @sotopakkempung)
Soto Pak Kempung sesungguhnya bukan pemain yang benar-benar baru dalam dunia persotoan di Salatiga, tapi namanya seperti baru muncul ke permukaan dalam beberapa tahun belakangan ini, setelah menempati lokasinya yang sekarang di daerah Gendongan. Mengusung gagrak soto khas semarang dengan dilengkapi aneka lauk penunjangnya yang tak kalah menggoda, ditambah lagi tempat yang nyaman, Soto Pak Kempung semakin memikat khalayak yang lebih luas. Meski berlokasi di wilayah permukiman penduduk, tempat parkirnya ternyata juga cukup memadai. Bahkan pernah ada bus pariwisata yang menurunkan penumpangnya di warung ini untuk bersantap.
Seperti umumnya soto khas Semarangan, Soto Pak Kempung adalah soto ayam dengan kuah yang bercitarasa ringan dan segar. Mangkuk yang berisi nasi, soun, suwiran daging ayam, irisan tomat segar, dan taburan daun seledri disiram kuah panas mengepul. Warna kuahnya berwarna agak keruh kecokelatan, barangkali karena kaldu dan bumbu rempah yang digunakan. Yang juga khas dalam soto khas Semarangan adalah taburan bawang putih goreng yang membuat aroma soto kian aduhai dan memberi tendangan rasa gurih yang nikmat. Begitu menyeruput kuahnya, ada juga jejak rasa manis yang tipis di sana. Ditambah sedikit perasan jeruk nipis dan sambal, sempurnalah semangkuk Soto Pak Kempung ini. Oya, jangan lupakan aneka sate-satean dan gorengan hangat yang tersaji di meja. Sate kerang dan telur yang direndam dalam semacam kuah semur adalah pendamping wajib untuk soto khas Semarang. Tempe goreng kering dan perkedel kentangnya tentu juga wajib dicoba.
Tak seperti kebanyakan warung soto tradisional yang biasanya menyediakan meja dan bangku panjang, di sini pengunjung tak perlu duduk berdesakan saat bersantap karena disediakan kursi-kursi lipat individual beserta meja yang cukup akomodatif. Tempatnya sederhana tapi terbilang nyaman jika kita ingin membawa keluarga untuk ngiras soto di sini. Nuansa tradisional dan jadoel baru kental terlihat pada pikulan klasik yang menjadi tempat meracik soto. Kadang hal kecil semacam ini bisa memberi efek psikologis pada pengunjung yang memang memiliki kerinduan terhadap otentisitas kuliner tradisional, dan bukan tidak mungkin semakin menambah nafsu bersantap.
Soto Ayam Semarang “Pak Kempung” Salatiga
Buka: 06.15 – 15.00
Lokasi: Jl. Margorejo No. 5, Gendongan, Kec. Tingkir, Kota Salatiga