Selain sambal tumpang koyor yang menjadi sudah menjadi ikon, Sate Sapi Suruh juga merupakan salah satu referensi utama wisata kuliner Salatiga. Sekilas penampilannya memang tak jauh berbeda dengan sate lain: perpaduan bumbu kacang dan lontong. Setelah mencicipinya barulah kita tahu keistimewaan salah satu andalan kuliner siang dan kuliner malam Salatiga ini terletak pada rasanya yang khas, yakni daging sate yang manis-gurih serta bumbu kacang yang beraroma sedap dan sedikit pedas. Kuliner Jawa Tengah memang identik dengan rasa manis.
salatiga kuliner
Geliat D-9 dan Kuliner Salatiga Berbasis Singkong
Singkong Keju D-9 adalah oleh-oleh khas Salatiga yang berupa aneka olahan makanan berbahan singkong. Ada singkong keju, timus, gemblong cothot, mentho, combro, dan sebagainya.
Jangan Lewatkan 13 Kuliner Salatiga Ini Saat Mudik Lebaran
Musim mudik lebaran telah tiba. Kepadatan jalan-jalan ibu kota untuk sementara beralih ke kawasan pantura Jawa atau jalur-jalur utama mudik lainnya. Untungnya tol transjawa sudah beroperasi penuh sehingga semakin mempersingkat jarak tempuh ke kampung halaman masing-masing. Ini juga berarti kita bisa menghemat tenaga dan waktu untuk bisa melepas rindu dengan aneka kuliner di tempat kelahiran. … Baca Selengkapnya
Soto Ayam Pak Kempung, Idola Baru Persotoan di Salatiga
Selain sambal tumpang, menu sarapan paling favorit di Salatiga tak lain adalah soto. Memang tak ada yang lebih nikmat dari menyantap soto berkuah panas di tengah pagi yang dingin. Ada banyak sekali warung soto di kota berhawa sejuk ini yang bisa dicoba, bahkan beberapa soto gerobak dorong pun tak kalah ramainya dengan warung soto yang sudah mapan. Jenis sotonya pun bermacam-macam, dari yang berkuah kaldu bening atau kerap juga disebut soto ndeso (ini kebanyakan dijual keliling dengan gerobak atau sepeda motor), soto ala Kudus atau Semarang, hingga soto santan khas Soto Esto yang sudah melegenda itu. Nama-nama lawas seperti Soto Esto, Soto Kesambi, Soto Parmoso, Soto Goto, atau Soto Pak Bas tentu sudah tidak asing lagi bagi penggemar soto di Salatiga. Meski begitu, ada pula para pendatang baru atau relatif baru yang layak diperhitungkan dalam konstelasi persotoan di Salatiga, salah satunya adalah Soto Pak Kempung.
Tahu Campur Bu Pomo, Berburu Kuliner Lawas Salatiga di Gang Sempit
Bertempat di gang kecil yang dihimpit deretan toko dan supermarket, mungkin tak ada yang menyangka ada sebuah warung yang cukup legendaris bagi penggemar tahu campur di Salatiga. Konon sudah puluhan tahun Warung Tahu Campur Bu Pomo ini setia melayani pelanggan dengan menu kuliner rakyat yang tidak hanya enak, tapi juga harganya terjangkau. Meski harus melewati akses jalan yang kecil, sebenarnya cukup mudah menemukan lokasi Warung Bu Pomo. Dari arah Jl. Jenderal Sudirman, masuk saja ke dalam gang di samping supermarket Niki Baru. Gang ini bisa dilewati oleh motor, namun terlalu sempit untuk mobil. Sekitar 100 meter dari mulut gang tersebut anda akan melihat satu warung sederhana Bu Pomo di sebelah kanan jalan.
Nikmatnya Kuliner Malam Salatiga di Nasi Goreng Jawa Mas Parno
Malam semakin larut di Salatiga. Di beberapa sudut kota terlihat para pedagang kaki lima sudah mulai berkemas dan bersiap menutup warung tendanya. Namun di pertigaan Nanggulan yang sudah mulai sepi itu, masih ada satu gerobak nasi goreng berwarna hijau yang bertahan. Nyaris tak ada lagi lalu lalang kendaraan kecuali segelintir orang yang terlihat datang dan pergi, silih berganti, dari pojok pertigaan itu sambil membawa bungkusan. Sementara dua orang lain nampak sedang asyik lesehan beralas tikar di depan deretan kios sembari menyantap nasi goreng. Waktu sudah lewat jam 12.00 malam dan Mas Parno, si pemilik gerobak hijau, masih bersetia melayani pesanan pelanggannya. Bagi sebagian orang Salatiga, terlebih mereka yang banyak beraktivitas di malam hari, nasi goreng jawa dan mie nyemek olahan Mas Parno adalah penyelamat saat lapar melanda dan udara dingin menyergap di kala malam. Tak banyak warung makan di Salatiga yang buka hingga dini hari dan menawarkan citarasa makanan yang enak.
Segarnya Susu Aneka Rasa di Stasiun Susu Salatiga
Ada satu jenis minuman yang menjadi sangat populer di Salatiga dalam beberapa tahun terakhir ini, yakni susu sapi segar. Dulu sangat jarang yang menjajakan minuman yang lekat dengan jargon “empat sehat lima sempurna” ini, namun sedari enam atau tujuh tahun lalu susu sapi segar menjadi semacam jajanan khas di pagi hari. Cukup bermodalkan gerobak dan beberapa kursi plastik, kedai susu kaki lima yang tersebar di penjuru kota Salatiga tak pernah sepi pengunjung. Dalam perkembangannya, susu yang awalnya umum dijual di pagi hari pun semakin banyak ditemui pada malam hari. Kota Salatiga memang tidak seterkenal tetangganya, Boyolali, sebagai produsen susu sapi, akan tetapi geliat kuliner di Salatiga yang mengandalkan produk ini jauh lebih terasa.
Soto Kwali Pak Iket, Kuliner Jadul di Terminal Bus Salatiga
Perburuan kuliner lawas atau jadul di Salatiga seakan tak ada habisnya. Setelah beberapa kali harus blusukan ke dalam gang-gang kecil, kini langkah mengarah ke daerah Terminal Bus Pos Tingkir, Salatiga. Di antara deretan kios yang kebanyakan ditempati oleh agen bus / perjalanan, terselip satu warung soto yang konon sudah ada sejak tahun 1960-an. Namanya pun mudah diingat, Warung Soto Kwali Pak Iket. Kini tempat ini dikelola oleh generasi ketiga. Setelah lebih dari empat dasawarsa, Soto Pak Iket masih bisa tetap bertahan dan terus dicari pelanggan setianya, dari dalam maupun luar kota.
Menikmati Pagi di Salatiga dengan Semangkuk Soto Bening Bu Anik
Lapangan alun-alun Pancasila merupakan salah satu lokasi favorit warga Salatiga untuk berakhir pekan. Dari pagi hingga malam, kawasan sekitar alun-alun senantiasa diramaikan oleh aktivitas warga, dari yang berolahraga, bermain dengan keluarga, hingga berkumpul dengan komunitasnya. Di seputaran lapangan Pancasila juga terdapat beberapa pilihan kuliner yang bisa dicoba, salah satu yang tak pernah sepi pengunjung adalah Warung Soto Bening Bu Anik.
Soto Santan & Pecel Pak Bas, Berburu Kuliner Lawas Salatiga di Gang Sempit
Tempatnya yang agak tersembunyi di pojokan gang tak membuat warung Pak Bas (Basuki) sepi pengunjung. Warung ini memang memiliki penggemar fanatik dan menjadi tempat klangenan ‘warga senior’ Salatiga. Tak mengherankan, karena warung Pak Bas yang bersebelahan dengan bekas gedung bioskop Reksa ini tergolong kuliner lawas Salatiga yang sudah ada sejak puluhan tahun yang lalu. Suasana yang akrab membuat orang bisa betah berlama-lama disini. Interaksi yang cair antara penjual dan pembeli membuat santap pagi lebih dari sekedar rutinitas mengisi perut yang kosong.