Angkringan -orang Solo biasa menyebutnya wedangan (tempat menjual / menikmati minuman)- biasanya identik dengan gerobak yang menjadi etalase makanan dan cahaya remang-remang dari lampu petromaks yang digunakan sebagai penerangan. Tidak hanya sebagai tempat makan, angkringan juga menjadi wadah interaksi warga untuk sekedar bersosialisasi hingga memperbincangkan isu-isu serius dengan suasana yang cair. Popularitasnya sebagai kuliner rakyat tak pelak menarik perhatian bagi para pebisnis kuliner untuk mengembangkannya dengan memberi berbagai sentuhan inovatif. Ini bisa dilihat di Solo, dimana makin banyak angkringan dengan konsep yang lebih modern, meski tetap mempertahankan nuansa bersahajanya. Membuat tempat yang lebih nyaman dan pilihan menu yang lebih variatif. Salah satu tempat yang mengusung konsep ini adalah Wedangan Omah Lawas.