Tahu Gejrot, kuliner khas Cirebon ini menggunakan bahan yang sangat sederhana tetapi komposisi rasanya terbilang komplit. Ada rasa manis, gurih, asam dan pedas yang berpadu dalam satu hidangan. Tahu pong (yang ditengahnya cenderung kopong atau kosong) berukuran kecil dipotong-potong menjadi dua bagian, lantas disiram dengan kuah encer yang berbahan utama gula merah, kecap, bawang, dan cuka/air asam jawa (opsional). Tak lupa ditambahkan cabai rawit dan bawang merah yang diulek kasar untuk menambah sensasi segar dan pedas.
Tahu yang digunakan biasanya berasa tawar, atau mengandalkan rasa gurih alami tahu saja, karena kuah siramnya sudah kaya rasa. Ciri khas lain dari Tahu Gejrot ini adalah penyajiannya menggunakan piring dari tanah liat, seperti cobek. Cabai rawit dan bawang merah segarnya bisa langsung diulek kasar disitu sebelum disajikan bersama tahu dan kuah siramnya. Tahu pong yang bagian dalamnya banyak rongganya seolah bisa menyerap kuah. Ketika tahu digigit, cairan kuah itu pun seperti pecah atau muncrat di dalam mulut. Barangkali ini alasan kenapa jajanan tradisional ini dinamakan Tahu Gejrot. Atau bisa juga “gejrot” disini merujuk pada kuah yang dikucurkan ke atas tahu saat penyajiannya.
Tahu Gejrot ini bisa disebut sebagai jajanan rakyat karena harganya murah dan mudah ditemui, baik di pedagang-pedagang kaki lima hingga yang dijual berkeliling kampung. Soal rasa, kurang lebih sama dimanapun. Konon tahu dengan citarasa yang terbaik dihasilkan di Ciledug, sebuah kecamatan di Cirebon. Di tempat itu terdapat semacam sentra industri tahu yang sudah beroperasi sejak puluhan tahun lalu dan dikelola secara turun-temurun. Selain kualitas tahu, kuncinya tentu ada pada racikan kuah Tahu Gejrot.
Bila bertandang ke Cirebon, jangan lupa untuk berburu jajanan khas ini. Kudapan yang ringan dan menyegarkan di siang hari. Andapun bisa mencoba membuat sendiri Tahu Gejrot di rumah dengan melihat panduan di Resep Tahu Gejrot. Keberadaan makanan tradisional semacam ini semoga tetap terjaga di tengah pergeseran selera masyarakat yang sekarang makin banyak dipengaruhi oleh budaya kuliner manca, baik dari Barat maupun Asia Timur.
Januari 2014