Sekilas kuliner Yogyakarta yang satu ini terkesan seram atau setidaknya membuat orang mengerutkan dahi saat mendengar namanya, dibuat bertanya-tanya apa benar ada masakan seperti ini? Namun biasanya raut wajah orang langsung berubah sumringah begitu melihat sendiri bagaimana wujud Tengkleng Gajah. Namanya memang Tengkleng Gajah, akan tetapi bahan yang digunakan tidak benar-benar daging/tulang gajah. Istilah gajah di sini merujuk pada porsi/ukuran tulang kambing yang potongannya cukup besar.
Tengkleng sendiri adalah masakan berbahan kambing yang sebenarnya identik dengan kota Solo. Semacam gulai namun kuahnya lebih encer dan tidak santan. Bagian yang dimasak biasanya adalah tulang-belulang dengan sedikit daging yang maaih melekat dan bagian kepala. Siapa sangka di Yogyakarta ternyata juga ada tempat yang terkenal dengan tengklengnya, dengan ciri khas berporsi besar. Setidaknya ada dua perbedaan yang bisa ditemui, jika membandingkan Tengkleng Gajah dengan tengkleng khas Solo pada umumnya. Yang pertama tentu ukurannya. Potongan tulang kambing pada Tengkleng Gajah berukuran relatif lebih besar. Tak hanya dimensinya yang besar, daging yang melekat pada tulang pun dibiarkan lebih banyak. Dengan begitu, penikmat Tengkleng Gajah tidak hanya dibiarkan menyesap sumsum dari tulang saja.
Kedua, pada Tengkleng Gajah tak terlihat ada bagian kepala kambing yang digunakan, sementara pada tengkleng khas Solo bagian kepala (dari otak hingga pipi yang bertekstur seperti kikil) justru lebih banyak digemari dari sekedar tulang kaki dan rusuk. Tengkleng aslinya berkuah encer dan segar, seperti sup. Namun di Tengkleng Gajah pembeli juga bisa menikmati tengkleng dengan sensasi rasa yang berbeda, istilahnya tengkleng masak atau tengkleng yang ditongseng. Tulang-belulang yang sudah direbus empuk dimasak lagi dengan kuah tengkleng sembari ditambahkan bumbu lain seperti kecap, cabai, dan merica. Ingin yang lebih garing? Coba saja tengkleng goring. Seperti lazimnya warung lain yang menawarkan menu kambing, tempat ini juga menyediakan aneka pilihan selain tengkleng, seperti misalnya sate kambing, sate goreng, nasi goreng kambing, tongseng, dan tongseng kepala kambing.
Menu favorit selain tengkleng di tempat ini adalah satenya. Melihat potongan dagingnya yang besar-besar dan mengkaramel di bagian sisinya karena dibakar saja sudah begitu menggugah selera. Sate kambing disajikan dengan sambal kecap dan irisan kol dan bawang merah segar. Untuk menangkal rasa penasaran tak ada salahnya jika memesan dua menu, tengkleng dan sate, bersamaan saat singgah di sini. Saling melengkapi, satunya berkuah dan satunya lagi bebakaran. Dengan kualitas masakan dan porsi yang ditawarkan tak heran jika Warung Tengkleng Gajah sangat digemari penikmat olahan kambing di Yogyakarta. Popularitasnya pun cepat melejit meski baru sekitar 10 tahun ini berdiri. Bukan tidak mungkin Tengkleng Gajah ini kelak akan menjadi salah satu legenda kuliner perkambingan di Yogyakarta. Tentu dengan catatan, kalau ia bisa mempertahankan kualitas atau bahkan meningkatkannya dari masa ke masa.
Tengkleng Gajah Yogyakarta
Lokasi: Jl. Kaliurang Km. 9,3, Bulurejo. Minomartani, Ngaglik, Sleman – DIY
Buka: 09.00 – 21.00 WIB