Nasi Goreng Mafia, namanya terdengar seram tapi memancing rasa penasaran. Kenapa dinamai Mafia? Apakah karena pemiliknya Mafia atau konsumennya Mafia? Setelah diusut ternyata Mafia itu singkatan dari Makanan Favorit Indonesia. Selain itu, kata “Mafia” juga dianggap mewakili karakter nasi goreng di sini yang bumbu rempahnya terkenal garang. Nasi goreng dengan rasa rempah yang nonjok.
Meski tergolong baru di Bandung –dirintis pada tahun 2013– Nasi Goreng Mafia ini agaknya sudah berhasil memikat hati para pecinta nasi goreng. Lupakan nasi goreng konvensional dengan bumbu standar bawang putih, bawang merah, cabai, dan kecap. Tempat ini menawarkan nasi goreng yang lebih kaya rasa dengan bumbu rempah khas Indonesia. Meski sebagian bahan dan bumbu dirahasiakan, tapi bolehlah menyebut beberapa bahan yang tak lazim digunakan membuat nasi goreng, seperti kunyit, daun kemangi, cabai hijau, ebi, dan kikil sapi.
Ada beberapa varian menu yang dibedakan atas bahan dan bumbu yang digunakan. Namanya pun unik karena menggunakan nama-nama gangster. Nasi Goreng Triad, misalnya, menggunakan ebi sebagai komponen utamanya. Nasi Goreng Yakuza menawarkan citarasa pedas dengan kikil sapi cabai hijau sebagai isiannya. Nasi Goreng Brandal menggunakan daun kemangi sehingga memunculkan aroma wangi yang khas. Nasi Goreng Godfather lebih menonjolkan citarasa manis melalui perpaduan kecap manis dan bumbu lainnya. Nasi Goreng Bandit terbilang unik karena menyertakan kunyit dalam bumbu rempahnya. Bagi vegetarian, Nasi Goreng Preman yang berisikan sayuran dan berbumbu kencur bisa menjadi opsi menarik. Selain itu, tersedia juga beberapa lauk extra yang dijual terpisah seperti telur, kikil, dan lenggang kikil (telur dadar berisikan potongan kikil).
Nasi Goreng Mafia juga mengakomodasi selera para pecinta masakan pedas dengan menawarkan beberapa pilihan level pedas. Namanya pun dibuat menggelitik. Dari yang level pedas terendah hingga tertinggi, ada level Menenangkan, Menggoda, Menyesakkan, Merisaukan, Menyesal, dan Mematikan. Kelebihan lainnya adalah porsi yang cukup besar dan harga yang terjangkau. Mungkin Nasi Goreng Mafia sadar perlunya merawat konsumen dari kalangan pelajar dan mahasiswa yang sering berkantong cekak. Mafia yang berhati mulia.
Selain karena kualitas produknya, popularitas Nasi Goreng Mafia juga ditunjang oleh strategi pemasaran online yang cukup efektif. Sang pemilik aktif menggunakan media sosial untuk mempromosikan produknya. Saat membuka cabang baru, misalnya, Nasi Goreng Mafia menyediakan sekitar 1000 piring nasi goreng gratis bagi mereka yang follow atau retweet akun Twitternya. Ekspansi Nasi Goreng Mafia juga termasuk agresif. Belum lama berdiri tapi sudah memiliki beberapa cabang di dalam dan di luar Bandung, termasuk di Jakarta.
Berikut ini adalah beberapa cabang Nasi Goreng Mafia di dalam dan luar Bandung:
Nasi Goreng Mafia
Jl. Dipatiukur No. 51, Bandung
Jam buka: setiap hari (10:00-23:30)
Jl. Jalaprang No. 24, Bandung
Jam buka: Senin-Sabtu (12:00-21:30), Minggu tutup
Jl. Purwakarta No. 28, Antapani, Bandung
Jam buka: Senin-Sabtu (11:00-21:00)
Krangkring Movie Room
Jl. Ciliwung No. 1-3, Bandung
Jam buka: setiap hari (11:00-21:00)
Tjikoetra 198
Jl. Cikutra No. 198, Bandung
Jam buka: Minggu-Jumat (10:00-22:00), Sabtu (10:00-00:00)
Jl. Ronggowarsito No. 4, Simpang Diponegoro, Pekanbaru
Jam buka: Senin-Sabtu (12:00-23:00), Minggu (09:00-23:00)
Jl. Tebet Raya 27 D (sebelah Electronic City dan Ray White), Jakarta Selatan
Buka: Setiap hari (10.00 – 23.00)
Jl. Kaliurang KM 5,2 no A20, Yogyakarta
Buka: 11.00 – 22.00 (Buka setiap hari)
Jl. Mahendradata Selatan 9B, Denpasar, Bali
Buka: 11.00 – 22.00 (Buka setiap hari)