Tips Mengolah Daging Kambing

BAGIKAN DI: Facebooktwitterpinterestlinkedintumblr
(foto: dassengo.com)

            Daging kambing (foto: dassengo.com)

Selain teksturnya yang cenderung liat, daging kambing juga dikenal memiliki aroma yang kurang sedap. Orang Jawa menyebutnya bau prengus (bahasa Jawa). Inilah yang kadang membuat orang malas untuk mengolah sendiri daging kambing. Tapi jangan khawatir, ada beberapa cara untuk menghilangkan bau prengus daging kambing dan membuatnya lebih empuk. Tips yang akan sangat berguna terutama ketika Hari Raya Idul Adha sudah semakin dekat.

  1. Kurangi penggunaan air dalam membersihkan daging. Ada yang berpendapat bahwa daging kambing takkan bau prengus kalau tidak dicuci. Tentu tidak masalah kalau daging dalam kondisi segar dan bersih, tapi kalau kotor tentu kita perlu membersihkannya dulu. Kuncinya adalah dengan meminimalisir penggunaan air jika daging belum akan diolah. Daging kambing bisa dicuci namun harus segera dikeringkan lagi dengan handuk bersih,
  2. Proses aging (pematangan daging / otot) untuk memperbaiki tingkat keempukan daging. Kambing yang baru disembelih jangan langsung diolah karena otot-ototnya masih tegang. Ini akan membuat daging terasa alot dan juga bau prengus. Baiknya daging kambing didiamkan dulu agar urat-uratnya lebih relaks. Biasanya kambing utuh digantung dengan posisi terbalik agar sisa darahnya bisa keluar. Proses aging ini bisa makan waktu kira-kira 24 jam.
  3. Baluri dengan ketimun. Campur daging kambing yang telah dipotong-potong dengan ketimun, kemudian diremas-remas. Getah ketimun bisa membantu mengurangi bau prengus daging kambing.
  4. Gunakan campuran rempah. Bau prengus daging kambing bisa dikurangi dengan menggunakan beberapa rempah yang aromatik, seperti kunyit, jahe, salam, sereh, bawang putih, dan lengkuas
  5. Gunakan nanas muda atau jeruk nipis. Sebelum diolah, baluri daging dengan parutan nanas muda atau jeruk nipis/ jeruk limau. Cara ini dipercaya bisa mengurangi bau prengus.
  6. Cara memotong yang benar. Potong daging kambing berlawanan dengan serat dagingnya agar tidak alot dan lebih mudah dikunyah. Cara ini juga bisa diterapkan untuk jenis daging lainnya

 

Oktober 2014

 

 

Updated: 3 Oktober 2014 — 2:15 am

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *