9 Kuliner Malam Salatiga yang Legendaris dan Wajib Coba

BAGIKAN DI: Facebooktwitterpinterestlinkedintumblr

Ada banyak kuliner malam Salatiga yang layak masuk ke dalam daftar wajib coba. Beberapa di antaranya sudah sangat populer dan menjadi ikon kuliner kota gastronomi ini, namun ada juga yang belum banyak dikenal pelancong dari luar kota. Berikut rekomendasi kuliner Salatiga yang buka sampai malam:

Kuliner Salatiga

1.      Sate Sapi Suruh

Sate Sapi Suruh adalah salah satu kuliner terkenal di Salatiga yang sudah ada sejak puluhan tahun lalu. Ciri khas Sate Suruh Salatiga, begitulah warga lokal biasa menyebutnya, adalah rasanya yang manis-gurih dan bumbunya benar-benar merasuk ke dalam daging. Karakternya sate sapi-nya menyerupai sate maranggi, namun di sini tersaji dengan siraman bumbu kacang yang legit. Ada juga pilihan sate ayam yang tidak terlalu manis dan irisan dagingnya cukup tebal. Tempat ini termasuk destinasi utama wisata kuliner Salatiga malam hari yang terletak di pusat kota.

Sate Sapi Suruh Salatiga

Lokasi: Komplek Ruko 16 no. F1 Pasaraya 2, Jl. Jend. Sudirman, Kota Salatiga, Jawa Tengah.

Jam buka: 09.30 – 21.30 WIB

2.      Ronde Jago

Tepat di belakang warung Sate Sapi Suruh terdapat satu kuliner Salatiga terkenal lainnya yang reputasinya tak tergoyahkan sedari dulu, yakni Ronde Jago. Makanan tradisional berkuah jahe ini sangat pas menjadi penangkal dinginnya udara malam Salatiga. Meski sudah beralih ke generasi ketiga, komitmennya untuk selalu menjaga kualitas produk patut menjadi inspirasi bagi pengusaha kuliner lainnya yang ingin bisnisnya berumur panjang.

Ronde Jago mempunyai karakter agak berbeda dengan umumnya ronde di Jawa Tengah. Isiannya lebih variatif dan aromatik. Ciri khasnya adalah manisan kulit jeruk yang memberi rasa segar dan wangi dalam kuahnya. Pembeli pun bisa meminta ekstra sari jahe jika ingin kuah ronde yang lebih pedas untuk menghangatkan badan. Selain ronde, ada juga menu lain yang tak kalah nikmatnya, seperti wedang kacang, mie kopyok, dan batagor.

Ronde Jago Salatiga

Lokasi: Jl. Jend. Sudirman No.9, Kutowinangun Kidul, Kec. Tingkir, Kota Salatiga, Jawa Tengah

Jam buka: 13.00 – 21.00 WIB

3.      Nasi Goreng Babat Iso Pak Ri Cebongan

Warung ini adalah salah satu referensi andalan bagi para penggemar nasi goreng dan jerohan. Nasi Goreng Babat Iso Pak Ri lokasinya tak jauh dari Terminal Bus Tingkir, Salatiga. Rasa nasi goreng satu ini lebih cenderung ke gurih, dengan berbagai pilihan isian seperti babat , iso (usus sapi), hati dan ampela ayam, uritan (telur muda). Isiannya cukup melimpah dan potongannya besar-besar. Bakmi godok di sini juga istimewa, menu santap malam yang nikmat di tengah dinginnya udara malam Salatiga.

Menu yang lain pun tak kalah menarik, seperti babat iso gongso, capcay goreng/kuah, kulit ayam goreng, dan uritan goreng/gongso. Nasi goreng Pak Ri ini juga bisa menjadi alternatif menu makan siang karena buka sejak pukul 11.00 WIB (jika tidak ada perubahan terbaru).

Nasi Goreng Babat Iso Pak Ri Cebongan

Lokasi: Jl. Cebongan Raya, Cebongan, Kec. Argomulyo, Kota Salatiga, Jawa Tengah 

Jam buka: 11.00 – 23.00 WIB

4.      Ayam Goreng Kalasan Pungkursari

Penikmat ayam goreng jangan melewatkan kuliner Salatiga yang berlokasi di Jl. Pungkursari ini. Tipikal ayam goreng Kalasan yang tersaji lengkap dengan kremesannya yang gurih dan bikin nagih. Kalau tak awas diri, bisa-bisa habis sebakul nasi. Pelengkapnya adalah sambal dengan cita rasa agak manis dan tidak terlalu pedas, sangat harmonis berpadu dengan ayam goreng yang cenderung asin-gurih. Ini adalah ciri khas masakan Jawa yang biasa mengombinasikan rasa manis dan asin dalam setiap masakan.

Ayam Goreng Kalasan Pungkursari termasuk salah satu kuliner legendaris di Salatiga, sudah ada sejak berpuluh tahun yang lalu. Selain paha atau dada ayam goreng, ada juga menu lain seperti kepala ayam, tahu, dan tempe.

Ayam Goreng Kalasan Pungkursari

Lokasi: Jl. Pungkursari, Salatiga, Kec. Sidorejo, Kota Salatiga, Jawa Tengah 

Jam buka: 17.00 – 22.00 WIB

5.      Nasi Goreng Jawa Pak Minto

Menyandang status sebagai nasi goreng legendaris di Salatiga, warung tenda kaki lima ini sering menjadi tempat klangenan dan nostalgia warga lokal yang lama merantau di luar kota. Nasi Goreng Jawa Pak Minto sudah ada sejak kurang lebih 40 tahun yang lalu dan tetap setia dengan konsep kaki limanya hingga sekarang. Di warung tersebut hanya tersedia dua bangku panjang, tanpa meja, untuk menampung pelanggan. Selepas Pak Minto tiada, usaha ini diteruskan oleh anaknya.

Ciri khas Nasi Goreng Pak Minto adalah rasanya yang cenderung manis-pedas, tapi pembeli juga bisa khusus meminta tingkat kemanisan dan kepedasan yang diinginkan. Siapkan kesabaran lebih jika ingin menikmati nasi goreng legendaris ini karean antreannya seringkali sangat panjang, dan pesanan dimasak satu per satu tiap porsinya di atas tungku arang.

Nasi Goreng Pak Minto

Lokasi: Jl. dr. Muwardi, Kutowinangun Kidul, Kec. Tingkir, Kota Salatiga, Jawa Tengah

Jam buka: 17.00 – 01.00 WIB

6.      Sate Ayam Cak Mail (Eks Depan Hotel Beringin)

Ada banyak penjual sate ayam di Salatiga, namun yang satu ini sangat ikonik dan sudah meramaikan khasanah kuliner Salatiga lebih dari 30 tahun yang lalu. Sate Ayam Cak Mail yang puluhan tahun identik dengan Hotel Beringin, karena berjualan tepat di samping jalan masuknya, kini sudah berpindah ke lokasi baru di Jl. Sukowati, tepatnya seberang Gereja Mawar Sharon (eks bioskop Madya). Sekarang bertempat di sebuah warung kecil, namun lebih akomodatif untuk pembeli karena menyediakan tempat makan yang cukup nyaman.

Sate Ayam Cak Mail adalah tipikal sate khas Madura yang bercita rasa manis dan gurih. Ukuran satenya terbilang standar, dilengkapi siraman bumbu kacang yang legit serta irisan cabai dan bawang merah segar. Aroma bakaran satenya menguar dari pinggir trotoar, menggoda siapa pun yang melintas untuk sejenak mampir mencicipi salah satu kuliner legendaris di Salatiga ini. Kabar baiknya, warung sate Cak Mail kini buka dari pagi hingga malam hari.

Sate Ayam Cak Mail

Lokasi: Jl. Sukowati 49. Seberang Gereja Mawar Sharon (eks bioskop Madya).

Jam buka: 07.15 – 20.30 WIB

7.      Sate & Tongseng Kambing Pak Mahmud Blotongan

Wilayah Blotongan selama ini terkenal sebagai pusat berbagai olahan kambing di Salatiga. Salah satu yang terkenal dan buka malam hari adalah Sate Kambing Pak Mahmud. Warung sederhana ini menawarkan berbagai olahan kambing, seperti sate, tongseng, gulai, dan tengkleng. Tongseng kambing di sini terbilang spesial, karena pembeli bisa memilih bagian kambing yang diinginkan, baik itu kepala, pipi, daging, hingga kaki. Bahan-bahan tersebut diolah dengan baik, tampilannya bersih dan tak ada bau prengus. Level pedas dan manisnya pun bisa minta khusus, sesuai selera pembeli.

Jangan datang terlalu larut jika ingin mencoba tongseng pipi atau kepala kambing-nya yang istimewa. Selepas Isya biasanya menu spesial tersebut sudah habis karena peminatnya cukup banyak.

Sate & Tongseng Pak Mahmud

Lokasi: Jl. Fatmawati, Blotongan, Salatiga.

Jam buka: 17.30 – 20.00 WIB

8.      Bakso Babat Sebelah Tukang Gigi

Di antara sekian banyak tempat kuliner Salatiga yang terkenal, bakso satu ini memang agak unik karena namanya hanya menggunakan penanda tempat di mana warungnya berada. Untuk lebih mudah mengidentifikasi, lokasinya ada di dekat salah satu swalayan tertua di Salatiga, yakni Ada baru. Sangat mudah menemukannya karena terletak di pusat kota, tak jauh dari Sate Sapi Suruh dan Ronde Jago.  

Bakso di sini berkuah ringan, namun gurih dan wangi. Baksonya berkualitas, tak banyak tepung, dengan tingkat kekenyalan yang pas. Ada varian bakso halus dan bakso urat. Babatnya juga istimewa karena bersih dan empuk. Bagi yang tidak suka babat, jangan khawatir. Di sini babatnya diolah terpisah, tidak direbus bersama kuah baksonya. Jadi tetap bisa pesan bakso tanpa babat. Jangan lewatkan pula pangsit goreng dan tahu baksonya yang tak pelit isian, sangat cocok untuk pelengkap bakso atau pun camilan.

Bakso Babat Sebelah Tukang Gigi

Lokasi: Jl. Jend. Sudirman 18/56. Dekat Swalayan Ada Baru.

Jam buka: 10.00 – 19.00 WIB

9.      Ronde Mak Pari

Ini adalah salah satu warung wedang ronde tertua di Salatiga, konon sudah ada sejak tahun 1940-an. Berbeda dengan Ronde Jago yang mendapat pengaruh dari tradisi kuliner peranakan, Ronde Mak Pari menawarkan wedang ronde tradisional dengan komposisi yang lebih sederhana tapi tak kalah nikmat. Isiannya terdiri dari bola-bola ketan berisi kacang (ronde), agar-agar, kolang-kaling, dan taburan kacang goreng yang disiram dengan kuah jahe panas.  Selain wedang ronde original, ada juga variasi lainnya dengan campuran susu, cokelat, jeruk, hingga tape.

Lokasi Ronde Mak Pari ada di sebuah jalan kecil, namun tak sulit untuk menemukannya karena masih dekat dengan pusat kota.

Ronde Mak Pari

Lokasi: Jl. Merapi No.19, Kalicacing, Salatiga.

Jam buka:  17.00 – 21.00 WIB

Updated: 9 Oktober 2024 — 5:02 am

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *